Ganjar Pranowo Beri Piagam Tokoh Teladan Kejujuran Kepada Pemulung Asal Solo, Begini Ceritanya

Pemulung asal Solo, Tan Le Hok Fuk atau Kakek Afuk (50) tak menyangka mendapatkan piagam penghargaan sebagai Tokoh Teladan

Editor: Kurniatul Hidayah
IST
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mendengarkan cerita mereka yang mendapatkan predikat Tokoh Teladan Kejujuran Jawa Tengah 

TRIBUNJOGJA.COM, SEMARANG - Pemulung asal Solo, Tan Le Hok Fuk atau Kakek Afuk (50) tak menyangka mendapatkan piagam penghargaan sebagai Tokoh Teladan Kejujuran Jawa Tengah.

Ya, aksi nekatnya bersepeda Solo-Pasuruan hanya demi mengembalikan dompet kepada pemiliknya itu menuai perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar sengaja mengundangnya ke Rumah Dinas Puri Gedeh, Senin (7/12/2020) untuk menerima piagam bertuliskan kalimat 'Balekake Yen Dudu Duweke' yang ditandatangani langsung oleh Ganjar.

Kepada Ganjar, Kakek Afuk menceritakan, awalnya sedang mencari rongsok di jalanan.

Ketika itu, Ia menemukan dompet berisi STNK dan KTP yang menunjukkan bahwa pemiliknya ada di Pasuruan.

Baca juga: KPU Sleman Jemput Bola, Pasien Covid-19 Difasilitasi untuk Gunakan Hak Pilih di Pilkada

Baca juga: Calon Wakil Bupati Sleman Agus Choliq Sungkem pada Ibu Sebelum Nyoblos

"Dalam hati saya seperti ada yang membisiki, kui balekno, dudu nggonmu (itu dikembalikan, bukan milikmu). Lalu, saya berniat mengembalikan," ucapnya.

Kakek Afuk bahkan rela menjual handphone miliknya untuk memperbaiki sepeda dan ongkos ke Pasuruan.

Akhirnya, dompet itu bisa ia kembalikan ke pemiliknya dengan bersepeda ke Pasuruan.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga mendengarkan kisah Widiyanti (33), penjual sayur dan gorengan keliling asal Kebumen.

Widiyanti yang saat berjualan menemukan plastik kresek jatuh di jalan dan berisi uang, langsung berusaha mengejar pemiliknya yang menaiki motor.

Sayang, dirinya yang hanya bersepeda, tak bisa mengejar.

"Akhirnya saya berikan uang itu ke polisi. Setelah itu diposting di medsos dan orangnya mengambil. Lega saja rasanya, bisa mengembalikan. Saya tahu dia itu penjual ayam, sebagai sama-sama pedagang, saya tahu rasanya cari uang itu susah," jelasnya.

Meski sebenarnya ingin memiliki handphone dan banyak orang yang menyalahkan kenapa uang itu dikembalikan, namun Widiyanti merasa lega bisa berbuat seperti itu.

"Lega saja rasanya. Lagian saya juga takut nemu uang sebanyak itu, mau dipakai itu bukan hak saya. Takut sama Allah," ucapnya.

Selain dua orang itu, Ganjar juga memberikan penghargaan kepada Mulyadi, pemulung asal Sukoharjo yang menemukan dompet lalu mengembalikan kepada pemiliknya, driver ojek online bernama Dian Ramadhan asal Purwokerto yang mengembalikan uang kelebihan pembayaran Rp100.000, penghulu asal Klaten bernama Abdurrahman M Bakri yang tidak pernah mau menerima amplop, Ernita Sihono yang lupa membayar pesanan ojek online dan mencari pengemudi sampai ketemu dan kisah Muhsono dan Nur Azizah asal Wonosobo yang mengembalikan handphone serta dompet kepada pemiliknya.

Baca juga: Hendak Benahi Antena TV, Seorang Pria di Kulon Progo Tersengat Listrik

Baca juga: BBPOM Yogyakarta Terima 1.164 Permintaan Informasi dan Pengaduan Selama 2020

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved