PT KAI Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Merapi di Cangkringan dan Balerante Klaten
Tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT KAI Daop 6 Yogyakarta menyerahkan bantuan untuk pengungsi Gunung Merapi.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT KAI Daop 6 Yogyakarta menyerahkan bantuan untuk pengungsi Gunung Merapi.
Bantuan diberikan di dua lokasi pengungsian yaitu Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten dan Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto mengatakan PT KAI memberikan bantuan prasarana di tempat pengungsian sebagai aksi peduli terhadap kondisi masyarakat terdampak erupsi gunung Merapi.
"Bantuan yang diberikan KAI Daop 6 Yogyakarta, berupa pembuatan sekat bilik pengungsian, tempat tidur, selimut, bantal, terpal serta alat alat untuk kebutuhan pengungsi anak-anak seperti bola sepak, buku mewarna, popok bayi dan lainnya,"jelasnya melalui keterangan resmi, pada Selasa (08/12/2020).
Baca juga: Sri Sultan HB X Tak Ingin Pengalaman Penangangan Pengungsi Merapi 2010 Terulang Lagi
Baca juga: Usir Rasa Jenuh, Pengungsi Gunung Merapi di Klaten Diajak Bermain Angklung
Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Eksekutif Vice Presiden KAI Daop 6 Yogyakarta, Asdo Artriviyanto, yang diterima oleh Kasi Logistik BPBD Klaten Rujedy Endrosuseno dan Ketua Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto senilai Rp100 juta.
Dengan rincian penyerahan bantuan tersebut yaitu, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten senilai sebanyak Rp 40 juta dan Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman senilai Rp60 juta.
Pembuatan prasarana untuk pengungsian ini berada di balai Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten sejumlah 24 bilik pengungsian, serta di Posko bencana Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman sebanyak 47 bilik pengungsian.
"Dengan pemberian bantuan ini, diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang mengungsi dampak erupsi gunung Merapi, dan memberikan rasa nyaman," pungkas Supriyanto. (Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting)