Bisnis
Ekspor DI Yogyakarta Berpeluang Bangkit Saat Pandemi COVID-19
Sebanyak tujuh perusahaan di DIY yang berpartisipasi dalam pelepasan produk ekspor ini, dan enam diantaranya adalah pelaku UKM.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Kementerian Perdagangan RI mengapresiasi para pelaku usaha yang berhasil melakukan ekspor di tengah pelemahan ekonomi global akibat pandemi COVID-19.
Akhir pekan kemarin, Kementerian Perdagangan telah menggelar pelepasan produk ekspor di sejumlah tempat secara bersamaan, termasuk di wilayah Jateng-DIY.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memaparkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret meningkatkan ekspor nonmigas di masa pandemi, meningkatkan UKM ekspor, menjaga loyal buyers, serta meningkatkan investasi dan ekonomi nasional di tahun 2021 mendatang.
"Kementerian Perdagangan mengapresiasi para pelaku usaha yang dapat terus mengekspor produk-produknya, terutama dalam kondisi pandemi COVID-19," ujar Wamendag.
Baca juga: Kadin DIY : Pesanan Ekspor di DI Yogyakarta Membludak Saat Ini
Ia mengungkapkan, untuk Provinsi DIY, sebanyak tujuh perusahaan yang berpartisipasi dalam pelepasan produk ekspor ini, dan enam diantaranya adalah pelaku UKM.
Jumlah kontainer yang dilepas ekspornya yaitu sebanyak empat kontainer yang semuanya telah diberangkatkan 3 Desember kemarin.
Produk-produk yang diekspor antara lain kerajinan tangan, masker, dekorasi rumah, bamboo outdoor, dan garmen.
Nilai ekspor perusahaan peserta pelepasan ekspor dari DIY adalah sebesar USD 3,67 juta atau setara Rp 53,27 miliar.
Sedangkan negara-negara tujuan ekspor antara lain ke Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Eropa seperti Jerman, Polandia, Bulgaria, Belgia, Denmark, dan Italia.
Untuk negara-negara Asia seperti Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan Arab Saudi. Kemudian negara-negara Afrika seperti Nigeria dan Mauritius.
"Pelepasan ekspor ini dapat terus memotivasi para pelaku usaha, termasuk UKM untuk berinovasi agar dapat menembus pasar global. Selain itu, bagi pelaku usaha yang telah rutin melakukan ekspor, dapat semakin meningkatkan kinerja ekspornya," ujarnya.
Baca juga: Nilai Ekspor DI Yogyakarta Pada September Naik 12,82 Persen Dibandingkan Agustus 2020
Lebih lanjut ia mengungkapkan, untuk kinerja ekspor nonmigas di DIY periode Januari—September 2020 mencapai USD 294 juta (turun 0,56 persen year on year) dan impor nonmigasnya tercatat USD 15,04 juta (naik 153,19 persen YoY).
Lima produk utama ekspor nonmigas DIY yaitu produk tekstil, furnitur, kerajinan, kulit dan produk kulit, dan minyak atsiri.
Dengan negara tujuan dengan kontribusi ekspor nonmigas terbesar di antaranya yaitu Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Belgia, dan Australia.
"Selalu ada peluang sekalipun di tengah kondisi sulit seperti saat ini. Kemendag berkomitmen memastikan ekspor ke pasar global tetap jalan terus walaupun di tengah pandemi. Kemendag juga mendorong para pelaku ekspor, khususnya UKM ekspor untuk dapat meningkatkan daya saing produknya agar semakin kompetitif di pasar global," pungkasnya. (Tribunjogja.com)