Nilai Ekspor DI Yogyakarta Pada September Naik 12,82 Persen Dibandingkan Agustus 2020

Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta September 2020 mencapai US$35,2 juta atau naik 12,82 persen

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Pekerja dari Indo Risakti menyiapkan produk yang siap untuk diekspor ke luar negeri. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta September 2020 mencapai US$35,2 juta atau naik 12,82 persen dibanding ekspor Agustus 2020.

Kepala BPS DIY Heru Margono menjelaskan ekspor terbesar bulan September 2020 dikirim ke Amerika Serikat yaitu US$13,3 juta. Disusul Jerman US$3,8 juta dan Australia US$3,5 juta.

"Sampai dengan September 2020 kontribusi ketiga negara tersebut mencapai 51,17 persen," jelasnya.  

Ia memaparkan, pakaian jadi bukan rajutan, perabot, penerangan rumah dan barang-barang dari kulit merupakan tiga kelompok komoditas dengan nilai ekspor tertinggi.

Baca juga: Ini Halte Sedekah di Bantul yang Menyediakan Makanan Gratis, Isi Semampunya dan Ambil Seperlunya

Baca juga: LPPM UIN Sunan Kalijaga Berikan Tali Asih Korban Bencana Tanah Longsor Kulonprogo

Baca juga: BMKG Yogyakarta : Beberapa Wilayah di DI Yogyakarta Telah Memasuki Awal Musim Hujan

Pada bulan September 2020 masing-masing nilai komoditas tersebut sebesar US$10,5 juta, US$5,9 juta, dan US$2,9 juta.

Namun demikian, ia memaparkan bahwa secara kumulatif nilai ekspor DIY masih turun dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Ia menuturkan, nilai ekspor Januari-September 2020 mencapai US$277,3 juta atau turun 6,32 persen dibanding periode yang sama 2019.

Sedangkan terkait impor, ia memaparkan bahwa negara pemasok barang impor terbesar selama September 2020 adalah Tiongkok dengan nilai US$2,5 juta.

Kemudian disusul Hongkong US$1,5 juta dan Korea Selatan US$0,6 juta.

Baca juga: PT Taman Wisata Candi Ungkapkan Pentingnya Penerapan Prokes dan Standarisasi Sektor Pariwisata

Baca juga: Mulai Malam Ini Semi Pedestrian Malioboro Dibuka Pukul 18.00 WIB - 21.00 WIB, Begini Respon PKL

Baca juga: Repot dan Takut Ternak Mati, Warga Kalitengah Lor Sleman Pilih Jual Ternak

"Filamen buatan, kain tenunan khusus dan kain ditenun berlapis merupakan tiga besar kelompok komoditas impor pada September 2020 masing-masing sebesar US$1,7 juta, US$0,7 juta, dan US$0,7 juta," urainya.  

Kemudian secara kumulatif, nilai impor Januari-September 2020 mencapai US$86,0 juta atau naik 30,50 persen dibanding periode yang sama 2019. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved