LPPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Kirim Mahasiswa Relawan ke Pengungsian Merapi
Sebanyak 20 orang mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta diberangkatkan untuk menjadi relawan menyusul ditetapkannya status tanggap darurat Merapi
TRIBUNJOGJA.COM - Sebanyak 20 orang mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta diberangkatkan untuk menjadi relawan menyusul ditetapkannya status tanggap darurat bencana Gunung Merapi.
Mereka diberangkatkan secara simbolis oleh Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat, Trio Yonathan Tejo Kusuma, dari kampus UIN Sunan Kalijaga, Jumat (27/11/2020).
Di sela-sela pemberangkatan relawan, Trio Yonathan menjelaskan, pengiriman mahasiswa relawan ke Posko tanggap darurat bencana merapi ini dilakukan atas dasar surat permintaan bantuan relawan Nomor: 05/KB.WNK/XI/2020 dari Kepala Desa Wonokerto kepala Rektor UIN Sunan Kalijaga.
Menurut Trio Yonathan para mahasiswa relawan akan diterjunkan selama tiga minggu ke depan di Posko Pengungsian Desa Wonokerto, Turi, Sleman.
"Saat ini mereka ditugaskan dalam hal manajemen, adminitrasi, dan pendataan, serta turut memantau perkembangan status Gunung Merapi dari posko pengungsian," katanya dalam rilis yang diterima tribunjogja.com.
Sebelum diterjunkan mereka mengikuti serangkaian pembekalan dan juga tes kesehatan untuk memastikan mereka dalam keadaan sehat dan bebas Covid-19.
Dijelaskan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga sendiri sudah menyaring 70 orang mahasiswa relawan dari 500 mahasiswa yang mendaftar.
Baru 20 orang yang diberangkatkan. Sisanya (50 orang) relawan sedang dikoordinasikan dengan Posko di wilayah lain untuk pendistribusian relawan.
Posko lain itu ada di Magelang dan Klaten, sedang dikoordinasikan, jelas Trio Yonathan.
Menurut Trio Yonathan, kegiatan para mahasiswa relawan tanggap darurat bencana Gunung Merapi ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dapat dikonversi menjadi nilai Kuliah Kerja Nyata (KKN). (rls)