Yogyakarta

Lapas Perempuan Yogyakarta Segera Pindah ke Wonosari

Pembangunan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta yang berada di Wonosari telah memasuki tahap akhir.

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Yosef Leon
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta, Ade Agustina 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pembangunan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta yang berada di Wonosari telah memasuki tahap akhir.

Serah terima bangunan akan dijadwalkan pada akhir Desember ini dan perpindahan lokasi dimungkinkan terwujud pada awal tahun 2021 mendatang. 

"Awal tahun depan lapas perempuan sudah akan pindah dam serah terima pekerjaan akan dilangsungkan pada 31 Desember mendatang," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta, Ade Agustina, Rabu (2/12/2020). 

Ade menjelaskan, lapas baru yang dibangun itu telah disesuaikan dengan pedoman hunian Lapas perempuan baik itu meliputi pembinaan maupun pengamanannya.

Baca juga: Pemkot Yogya Hadirkan Pojok Baca Cindelaras di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta

Sejumlah fasilitas juga dilengkapi pada lapas tersebut yang disesuaikan pula dengan kebutuhan perempuan. 

"Yang menjadi ciri khas adalah adanya ruang laktasi atau ruang menyusui bagi ibu," jelasnya. 

Ruang laktasi sangat dibutuhkan bagi lapas perempuan.

Sebab, terkadang terdapat narapidana perempuan yang sedang dalam kondisi menyusui saat menjalani hukumannya di dalam lapas. 

Ade menambahkan, lapas tersebut akan dijadikan proyek percontohan bagi Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham karena merupakan lapas yang telah disesuaikan dengan standar hunian lapas perempuan

Bangunan yang memiliki luas lahan 13 ribu meter persegi itu terbagi untuk bagian kantor dan teknis dengan berbagai fasilitas seperti pengamanan pembinaan, dan pedoman hunian bagi lapas perempuan sesuai dengan standar. 

Baca juga: DPD IWAPI DIY Serahkan Bantuan Sarana Permainan Anak-anak ke Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta

"Kapasitasnya bisa menampung 250 warga binaan yang sesuai dengan revitalisasi pemasyarakatan yakni adanya tahapan maksimum, medium dan minimum security," ujarnya. 

Lapas itu nantinya juga dilengkapi dengan balai latihan kerja guna mendukung lapas tersebut menjadi sentra produksi bagi sejumlah produk dari hasil olahan dan kreativitas warga binaan. 

"Kami juga sudah punya pembinaan keterampilan menjahit, kuliner dan lain sebagainya," katanya. 

Nantinya, keberadaan lapas perempuan di Gunungkidul tersebut juga bisa mengurangi beban dari lapas Wirogunan.

Karena selama ini lapas perempuan masih menjadi satu dengan lapas kelas II A Yogyakarta.

"Nanti dari lapas perempuan lain dimungkinkan juga untuk dipindahkan ke sana mengingat kapasitasnya yang lumayan besar," pungkas dia. (Tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved