Pembunuhan di Sigi
Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi yang Membuat Warga Lari ke Hutan, 150 KK Diungsikan
Pembunuhan satu keluarga di Sigi telah membuat warga lainnya trauma. Beberapa warga bahkan ketakutan sehingga lari ke hutan.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi.
Sebab, lokasi pembunuhan tersebut diketahui masih sepi dan berada di tempat terpencil.
"Saat ini aman, semua warga di lokasi sudah diungsikan ke daerah yang ramai penduduk," kata Kepala Desa Lemban Tongoa, Deki Basalulu.
Menurut Deki, jumlah pelaku yang melakukan pembantaian itu sekitar enam orang.
"Warga ada yang lihat. Namun, sampai sekarang belum didapat, ada enam orang," jelasnya.
Pelaku diduga kelompok MIT
Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama mengatakan, pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga tersebut diduga kuat adalah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
"Terindikasi seperti itu ada kemiripan dari saksi-saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kami konfirmasi dengan foto-foto (DPO MIT Poso) ada kemiripan. Terindikasi," terangnya, Sabtu (28/11/2020).
Adapun terkait kondisi keamanan saat ini, Yoga mengatakan di lokasi kejadian sudah berangsur kondusif.
Anggota polisi dan satgas juga diterjunkan untuk melakukan trauma healing agar warga sekitar tak mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
Sedangkan jenazah para korban setelah dievakuasi akan segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Diberitakan sebelumnya sebanyak empat orang dalam satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, tewas dibunuh orang tak dikenal pada Jumat (27/11/2020) sekitar 09.00 Wita.
Sekretaris Desa Lembantongoa, Rifai, mengatakan hingga Jumat malam, keempat jenazah korban pembunuhan itu belum dievakuasi.
"Mayat untuk sementara masih di TKP," kata Rifai, seperti dilansir Antara.
''Dari informasi saya dapatkan ada empat orang. itu mertua, anak, menantu,'' sambungnya.
