Penyebab dan Cara Mengatasi Mr P Nyeri Setelah Hubungan Intim
Tak hanya vagina alias Miss V saja yang nyeri usai berhubungan intim, rasa nyeri juga bisa dirasakan penis kaum pria usai bercinta
- bahan kimia dalam urin
-infeksi saluran kemih sebelumnya (ISK) yang menyebabkan respons dalam sistem kekebalan
kerusakan saraf panggul
-Phimosis
Phimosis adalah suatu kondisi di mana kulup terlalu ketat untuk ditarik ke atas kepala penis. Phimosis hanya dialami orang yang belum menjalani sunat, dan ini lebih sering terjadi pada masa kanak-kanak.
Kemungkinan penyebabnya termasuk infeksi, iritasi kulit, dan kondisi kulit tertentu.
Saat hubungan seks, phimosis dapat menyebabkan rasa sakit, kulit pecah, atau sensasi lainnya. Mengenakan kondom dan menggunakan pelumas dapat membantu membuat hubungan seksual lebih nyaman.
Baca juga: Agar Pasangan Anda Puas, Cobalah 5 Trik Foreplay Ini Sebelum Berhubungan Intim
4. Balanitis
Balanitis adalah peradangan pada kepala penis, yang dapat menyebabkan perubahan warna, pembengkakan, dan nyeri seperti tertekan.
Orang juga mungkin mengalami gatal dan iritasi. Gejala ini dapat terjadi di bawah kulup dalam beberapa hari setelah melakukan hubungan seksual.
Seks tanpa kondom, kebersihan yang buruk, alergi, dan bahan kimia dapat meningkatkan risiko balanitis.
Seseorang juga dapat menderita balanitis jika mereka melakukan aktivitas seksual dengan seseorang yang menderita sariawan vagina.
Orang dengan kecenderungan balanitis setelah hubungan seks dapat mengurangi risikonya dengan mencuci bersih penis setelah melakukan aktivitas seksual.
5. Infeksi menular seksual
Dalam beberapa kasus, penis yang sakit atau teriritasi dapat mengindikasikan infeksi menular seksual (IMS). Beberapa IMS yang umum termasuk herpes kelamin, klamidia, gonore, dan sifilis.
Gejala IMS lainnya dapat mencakup: