Gunungkidul
Jelang Akhir Kampanye, Peserta Pilkada Gunungkidul Jaring Simpati Secara Kreatif
Sejumlah pasangan calon (paslon) Pilkada Gunungkidul 2020 mencoba kreatif menjaring simpati calon pemilih di sisa masa kampanye.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Masa kampanye para peserta Pilkada Gunungkidul akan berakhir pada 5 Desember mendatang.
Sejumlah pasangan calon (paslon) pun mencoba kreatif menjaring simpati calon pemilih di sisa masa kampanye.
Satu di antaranya dilakukan tim paslon Bambang Wisnu Handoyo-Benyamin Sudarmadi (BaBe).
Mereka menggelar kegiatan susur sungai di Kali Oya pada Minggu (22/11/2020) kemarin.
Koordinator kegiatan sekaligus relawan dari Tim BaBe, Heri Fosil mengatakan aksi susur sungai dipilih karena dianggap mampu merangkul berbagai elemen masyarakat.
Baca juga: Pasca Dilantik, 1.900 PTPS Pilkada Gunungkidul Akan Jalani Rapid Test
Satu di antaranya penggiat arung jeram.
"Ini juga menjadi cara yang berbeda dalam berkampanye, agar bisa menarik hati para calon pemilih," kata Heri lewat keterangannya pada Senin (23/11/2020).
Kegiatan susur Kali Oya dilakukan mulai dari Kawasan Gua Pindul di Kapanewon Karangmojo dan berakhir di Gedangsari.
Jarak yang ditempuh puluhan peserta susur sungai tersebut mencapai sekitar 20 kilometer.
Seorang pegiat arung jeram, Hendra mengatakan kegiatan susur sungai ini bisa jadi bagian dari upaya mengangkat potensi Sungai Oya.
arung jeram di sungai tersebut belum banyak dilakukan.
"Sungai Oya memiliki keunggulan yang baik untuk kegiatan arung jeram seperti ini, apalagi saat ini baru awal musim penghujan," ujarnya.
Sementara itu, kampanye dengan cara kreatif juga dilakukan oleh tim pemenangan paslon Sunaryanta-Heri Susanto.
Mereka menggelar acara bernyanyi bersama di Wonosari.
Baca juga: Jelang Pencoblosan Pilkada 2020, KPU Gunungkidul Mulai Distribusikan APD ke TPS
Sunaryanta menyampaikan lagu kebangsaan lebih banyak ditampilkan dalam acara tersebut.
Ia pun sengaja menghadirkan sejumlah musisi lokal asli Gunungkidul.
"Selain meningkatkan rasa cinta tanah air, sekaligus memotivasi para musisi agar terus berkarya," katanya.
Perhatian pada musisi dan seniman lokal diberikan mengingat selama pandemi ini, aktivitas kesenian mengalami kelesuan.
Mantan TNI aktif ini pun ingin merangkul para seniman tersebut dalam satu wadah khusus.
Menurut Sunaryanta, musisi dan seniman asli Gunungkidul memiliki karakteristik dan ciri khas tersendiri.
Hal ini menjadi potensi besar yang layak dikembangkan.
"Kalau bisa mereka nantinya bisa tampil dan dikenal hingga tingkat nasional," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)