Pilkada Gunungkidul 2020

Jelang Pencoblosan Pilkada 2020, KPU Gunungkidul Mulai Distribusikan APD ke TPS

Ketua KPU Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani menyampaikan logistik APD sudah tiba sebagian sejak beberapa waktu lalu.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Alexander Ermando
Penyemprotan cairan disinfektan di TPS saat simulasi pencoblosan Pilkada pada Sabtu (21/11/2020) lalu di Balai Kalurahan Piyaman, Wonosari, Gunungkidul. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Hari pencoblosan Pilkada 2020 tinggal dalam hitungan minggu.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul pun mulai disibukkan dengan pengadaan dan distribusi logistik untuk keperluan pencoblosan.

Salah satu logistik yang disiapkan adalah Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas dan pemilih.

Ketua KPU Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani menyampaikan logistik APD sudah tiba sebagian sejak beberapa waktu lalu.

"Begitu tiba sebagian kemarin langsung kami distribusikan ke sejumlah TPS," kata Hani di Piyaman, Wonosari pada Sabtu (21/11/2020) lalu.

Baca juga: Petani Bantul Sampaikan Keluhan ke DPRD DI Yogyakarta Soal Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Baca juga: Simulasi Pencoblosan Pilkada Gunungkidul, Ada 11 Adegan yang DIperagakan di TPS

Ia mengatakan setidaknya ada 600 ribu APD yang diterima oleh KPU Gunungkidul.

APD tersebut berupa masker, pelindung wajah (face shield), sarung tangan, tempat cuci tangan, tempat pembuangan limbah medis, cairan disinfektan hingga alat penyemprotnya.

Pengadaan APD ini sesuai dengan situasi pelaksanaan Pilkada yang berbeda kali ini. Lantaran masih dalam pandemi COVID-19, protokol kesehatan wajib dijalankan salah satunya dengan pengadaan APD tersebut.

"Sejumlah APD tersebut juga kami gunakan untuk simulasi hari ini (kemarin), untuk memastikan prosesnya sesuai pedoman," jelas Hani.

KPU Gunungkidul melakukan simulasi pencoblosan tersebut di Balai Kalurahan Piyaman, Wonosari pada kemarin pagi.

Simulasi dilakukan oleh sejumlah petugas KPPS dan calon pemilih, dan disaksikan oleh berbagai pejabat terkait.

Proses simulasi pun turut didokumentasikan, agar nantinya bisa diikuti oleh petugas di tiap TPS hingga tingkat pedukuhan.

Hani mengatakan bimbingan teknis sebelumnya juga sudah dilakukan.

Baca juga: Debat Publik Pilkada Klaten : Janji Tiga Paslon Pilkada Klaten Soal Penanggulangan Kemiskinan

Baca juga: Sleman Gelar Simulasi Pemungutan Suara dengan Protokol Kesehatan

"Harapannya nanti petugas juga melakukan simulasi informal di titik masing-masing, sekaligus sosialisasi ke masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Komisioner Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Gunungkidul Andang Nugroho mengatakan seluruh TPS akan dibangun di area terbuka. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir potensi penularan COVID-19.

Jumlah pemilih tiap TPS pun dibatasi agar tidak terjadi kerumunan, yaitu maksimal 500 orang. Pembatasan dilakukan dengan menerapkan jam kedatangan sesuai yang tertera di undangan.

"Saat mencoblos nanti, pemilih juga diberikan sarung tangan plastik dan wajib masker. Sementara petugas dibekali pelindung wajah, masker, dan sarung tangan karet," jelas Andang. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved