Dinas Pendidikan Sleman Siapkan Skema Sekolah Tatap Muka Mulai Pekan Kedua Januari 2021
Sekolah dengan menggunakan sistem tatap muka di Sleman tersebut akan mulai dilakukan pada minggu kedua bulan Januari 2021
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman siap melaksanakan sekolah dengan sistem tatap muka.
Rencananya, sekolah dengan menggunakan sistem tatap muka di Sleman tersebut akan mulai dilakukan pada minggu kedua bulan Januari 2021 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana, mengatakan secara umum sekolah di Sleman sudah siap melaksanakan sekolah tatap muka, baik jenjang SD maupun SMP.
Namun sebelum sekolah tatap muka dilaksanakan, pihaknya memastikan sarana dan prasarana masing-masing sekolah memadai.
"Sekolah-sekolah sudah siap, tetapi tidak wajib. Kalau memang belum bisa (tatap muka), ya tidak apa-apa. Nanti mulai tahun ajaran baru, Minggu pertama Januari untuk persiapan, lalu minggu kedua nanti pelaksanaannya,"katanya, Senin (23/11/2020).
Baca juga: Sleman Gelar Simulasi Pemungutan Suara dengan Protokol Kesehatan
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka 2021, Sekolah di Yogyakarta Kejar Persiapan Sarpras Pendukung
Ia melanjutkan yang tak kalah penting dari sarana dan prasarana adalah persetujuan orangtua siswa.
Sehingga siswa yang diperbolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka hanya mendapat izin dari orangtua.
"Kalau orangtua tidak mengizinkan juga tidak apa-apa. Mungkin ada ornagtua yang masih khawatir. Yang mengikuti pembelajaran tatap muka hanya yang mendapat izin dari orangtua,"lanjutnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta sekolah untuk menyiapkan alur antar jemput siswa, sehingga tidak terjadi kerumunan.
Meski pembelajaran tatap muka terbatas, pihaknya akan bekerjasama dengan Satpol PP hingga TNI Polri guna melakukan pengawasan.
Guna memastikan sekolah benar-benar siap, Ery meminta sekolah menggelar simulasi pembelajaran tatap muka terbatas.
Pihaknya juga meminta agar ada video simulasi tersebut.
"Kami juga akan melakukan evaluasi, ini kan pembelajaran tatap muka terbatas, artinya hanya 50 persen saja. Jika dirasa sudah bagus, tentu ada kemungkinan freukensinya ditambah,"terangnya.
Baca juga: Sekolah di Kota Yogyakarta Antusias Sambut Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Mendikbud RI Perbolehkan Belajar Tatap Muka di 2021, Sekda DIY Tak Ingin Ada Klaster di Sekolah
Ke depan pihaknya juga akan membuat secamam buku panduan.