Pilkada Gunungkidul 2020

Simulasi Pencoblosan Pilkada Gunungkidul, Ada 11 Adegan yang DIperagakan di TPS

TPS 63 di Balai Kalurahan Piyaman, Wonosari, Gunungkidul didatangi oleh sejumlah pemilih pada Sabtu (21/11/2020) lalu.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Alexander Ermando
Petugas berpakaian hazmat mengevakuasi salah satu pemilih pingsan saat simulasi pencoblosan, Sabtu (22/11/2020) di Piyaman, Wonosari, Gunungkidul. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - TPS 63 di Balai Kalurahan Piyaman, Wonosari, Gunungkidul didatangi oleh sejumlah pemilih pada Sabtu (21/11/2020) lalu.

Mengenakan masker, mereka duduk sembari menunggu giliran dipanggil untuk mencoblos.

Seorang ibu yang baru saja datang dan akan duduk mendadak pingsan.

Para pemilih di situ pun langsung menyingkir.

Sementara dua orang petugas berpakaian hazmat langsung mendekat dan mengevakuasi ibu yang pingsan tersebut.

Adegan itu menjadi salah satu bagian dari proses simulasi pencoblosan untuk Pilkada Gunungkidul pada 9 Desember nanti.

Setidaknya ada 11 adegan yang diperagakan di simulasi itu.

Baca juga: Debat Publik Pilkada Klaten : Janji Tiga Paslon Pilkada Klaten Soal Penanggulangan Kemiskinan

Baca juga: Sebanyak 40 Pelaku Seni Rupa Kulon Progo Dengan 55 Karya Tampil di Pameran Seni Rupa Kayon

Baca juga: Persiapan Jelang Pemungutan Suara Pilkada Bantul 2020, KPU Bantul Mulai Sortir Surat Suara

"Mulai dari pemilih dengan suhu tinggi, pingsan mendadak, sampai pemilih disabilitas kita peragakan semua di sini," ujar Komisioner Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Gunungkidul, Andang Nugroho.

Ia menyampaikan simulasi ini menjadi gambaran utama bagaimana nantinya pelaksanaan Pilkada nanti. Peragaan ini penting dilakukan terutama karena situasi pandemi COVID-19, sehingga ada berbagai prosedur tambahan.

Pemilih ditentukan waktu kedatangannya berdasarkan undangan.

Saat tiba di TPS, mereka diminta mencuci tangan terlebih dahulu lalu dicek suhu tubuhnya oleh petugas.

"Saat mendaftar, petugas TPS akan memberikan sarung tangan plastik yang digunakan saat proses mencoblos nanti," jelas Andang.

Jika biasanya ada 3 bilik, kali ini tiap TPS disediakan 4 bilik coblos.

Satu bilik ditempatkan terpisah, disekat dengan dinding plastik transparan dan berada di luar perimeter TPS.

Bilik coblos terpisah (kanan) yang disiapkan KPU Gunungkidul bagi pemilih dengan suhu tubuh lebih dari 37,3 derajat.
Bilik coblos terpisah (kanan) yang disiapkan KPU Gunungkidul bagi pemilih dengan suhu tubuh lebih dari 37,3 derajat. (Tribunjogja/ Alexander Ermando)

Menurut Andang, bilik ini khusus digunakan oleh mereka yang suhu tubuhnya lebih dari 37,3 derajat.

Pemilih pun tak diperkenankan untuk memasukkan surat suara yang dicoblos ke kotak yang tersedia.

"Surat suara diserahkan langsung ke petugas untuk dimasukkan ke kotak, lalu pemilih yang bersangkutan diminta untuk langsung pulang," jelasnya.

Pasca mencoblos, tinta penanda akan diteteskan dengan pipet ke jari pemilih oleh petugas.

Selanjutnya pemilih tersebut diminta mencuci tangan sekali lagi sebelum pulang.

Ketua KPU Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani menjelaskan simulasi ini sekaligus menunjukkan pada masyarakat bagaimana pihaknya menjamin hak pilih sekaligus kesehatan mereka.

Baca juga: Sleman Gelar Simulasi Pemungutan Suara dengan Protokol Kesehatan

Baca juga: Wisatawan Malioboro Makin Terbiasa Terapkan Protokol Kesehatan

Baca juga: Total 11 Wilayah di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Hadirkan Program Langit Biru Pertamina

"Protokol kesehatan tentu kami jalankan secara ketat di semua TPS. Jadi calon pemilih tidak perlu khawatir nantinya," jelas Hani.

Ia mengatakan simulasi secara formal hanya dilakukan sekali.

Namun diharapkan seluruh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) juga melakukan simulasi serupa di lokasi masing-masing, untuk memastikan proses pemilihan bisa berjalan lancar dan aman.

Yosi yang menjadi peserta simulasi mengakui bahwa prosedur pemilihan kali ini lebih rumit daripada biasanya.

Namun justru ia merasa lebih terjamin dengan situasi di TPS dengan berbagai prosedur tambahan tersebut.

"Tentunya saya lebih yakin dan percaya diri untuk datang ke TPS pas hari H nanti," kata warga Piyaman ini. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved