Yogykarta
Dinas PUPESDM DIY Tak Pungkiri Progres Pembangunan JJLS Yogyakarta Terhalang Pandemi
PUPESDM DIY menyerahkan seluruhnya pembangunan kelok 18 di JJLS pada tim Satker Pembangunan Jalan Nasional (PJN) Kementerian PUPR.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY menyerahkan seluruhnya pembangunan kelok 18 di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) kepada tim Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Jalan Nasional (PJN) Kementerian PUPR.
Namun demikian, pihak PUPESDM turut merespon mundurnya proses lelang dari proyek tersebut.
"Memang informasinya baru akan dilaksanakan 2021 ya. Saat ini hanya beberapa saja. Karena lelangnya kan tertunda karena COVID-19," kata Kabid Bina Marga DPUPESDM Bambang Sugaib, saat dihubungi Tribunjogja.com, Jumat (20/11/2020).
Dirinya telah menyerahkan sepenuhnya pembangunan tersebut kepada Satker PJN Kementerian PUPR.
Ia juga tidak memungkiri mundurnya proses tender tersebut dikarenakan adanya refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19.
Baca juga: Proyek Jembatan Kretek JJLS Bantul - Gunungkidul Ditarget Selesai Lelang Akhir Tahun Ini
"Ya kalau ditanya perkembangan masih sama. Termasuk jembatan Kretek Bantul-Gunungkidul juga masih menunggu tender," ungkap Bambang.
Ia melanjutkan, sebetulnya untuk proses pembebasan lahan telah selesai antara Tahun 2017-2019.
Saat itu Dinas PUPESDM turut mengawal proses pembebasan lahan tersebut.
"Ya tinggal pembangunan saja kan. Informasinya memang baru akan dikerjakan tahun depan," tegas Bambang.
Sebagai informasi, pembangunan JJLS kelok 18 memakan estimasi waktu selama 24 bulan atau dua tahun anggaran.
Terkait dana yang dibutuhkan masih menyesuaikan dengan harga yang baru yang ditaksir mencapai Rp 25-30 Miliar per kilometer. (TRIBUNJOGJA.COM)