Kpw BI DIY : Animasi dan Games Jadi Sumber Pertumbuhan Baru DI Yogyakarta

Kantor Perwakilan (KpW) Bank Indonesia (BI) DIY memperkirakan subsektor animasi dan games dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Yosef Leon Pinsker
Kepala KPw DIY, Hilman Tisnawan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kantor Perwakilan (KpW) Bank Indonesia (BI) DIY memperkirakan subsektor animasi dan games dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di DIY.

Hal ini berdasarkan hasil riset Growth Strategy DIY yang mengidentifikasi existing leading sector dan new source of growth DIY.

Kepala KpW BI DIY Hilman Tisnawan menyampaikan industri kreatif memiliki potensi tinggi sebagai new source of growth bagi perekonomian DIY.

Ia menyebut, DIY memiliki potensi ekonomi kreatif yang unggul dalam bidang digital, di antaranya film, animasi, video serta aplikasi dan game developer.

Baca juga: Pemkot Yogya Hadirkan Pojok Baca Cindelaras di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta

Baca juga: Temukan Puluhan Kasus Covid-19, Bupati Kulon Progo Perpanjang Penutupan Kantor Disdukcapil

Baca juga: Cerita Anies Baswedan saat Jalani Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jawab 33 Pertanyaan Selama 9 Jam

Ia mengungkapkan, laju pertumbuhan dan distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk aplikasi dan game developer di DIY lebih tinggi dibanding provinsi lainnya maupun nasional.

"Hasil Growth Strategy DIY kami adalah perlunya optimalisasi kinerja subsektor unggulan di DIY, yaitu industri tekstil dan produk turunan (TPT), mebel dan kerajinan kayu, serta jasa pariwisata. Termasuk industri kreatif diantaranya animasi dan games yang diproyeksi dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru," ujarnya, Rabu (18/11/2020).

Ia memaparkan untuk Existing Leading Sector DIY yaitu industri TPT dengan share 59,74 persen terhadap ekspor dan 1,46 persen terhadap PDRB DIY pada 2017 lalu, kemudian diikuti industri kerajinan dan mebel dengan share 13.94 persen dan PDRB sebesar 0,52 persen pada 2017.

Baca juga: Pemkab Gunungkidul Akan Bangun Rest Area di Ngestirejo Tanjungsari

Baca juga: BERITA TIMNAS U-19 : Indra Sjafri Beri Bocoran 7 Pemain Keturunan yang Akan Dipanggil Shin Tae-yong

Baca juga: Kisah Sumartinah, Warga Galur Kulon Progo Sukses Budidayakan Nanas Medusa

"Sementara untuk New Source of Growth DIY yaitu film, animasi, video serta aplikasi game developer," tambah Hilman.

Dalam kesempatan itu, Hilman juga menyampaikan bahwa perubahan struktur ekonomi sangat berpengaruh terhadap devisa negara, sehingga juga berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar.

Ia mengatakan, Indonesia mengalami fase deindustrialisasi lebih cepat dari seharusnya yang disebabkan faktor kelembagaan, infrastruktur, biaya tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja rendah dan investasi tidak efisien.

"Struktur ekonomi DIY yang selama ini banyak didukung industri selama 10 tahun terakhir, namun sekarang digantikan akomodasi makan minum dan jasa. Selain itu perlu mendorong sektor bernilai tinggi lainnya," jelas Hilman. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved