Pemkab Magelang Siapkan Tempat Evakuasi Hewan Ternak KRB III Gunung Merapi, Berikut Lokasinya

Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan) mendata hewan ternak dari warga yang ada di 4 desa

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kabupaten Magelang 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan) mendata hewan ternak dari warga yang ada di 4 desa dan 11 dusun Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi.

Tempat evakuasi untuk ternak juga telah disiapkan di empat titik lokasi.

Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan) Kabupaten Magelang Sukamtono mengatakan pihaknya telah mendata jumlah hewan ternak milik warga di empat desa di 11 dusun.

Terutama desa yang berjarak mencapai radius 5 kilometer.

Baca juga: Tim Robotik dari Jogja Raih Tiga Medali di Kompetisi Robot Dunia di Kanada

Baca juga: Pemda DI Yogyakarta Optimis Pertumbuhan Ekonomi Lebih Baik di Triwulan IV 2020

Baca juga: Manfaat Shirataki Untuk Kesehatan, Salah Satunya Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah

Berdasarkan pendataan Dinas Peterikan Kabupaten Magelang, jumlah ternak sapi sebanyak 1.100 ekor, kambing atau domba sebanyak 423 ekor dan babi sebanyak 14 ekor.

Ternak-ternak tersebut didata untuk dievakuasi nanti jika sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat.

"Kita data (ternak) dan siapkan tempatnya. Tempat evakuasi mencukupi, karena kapasitas sudah melebihi. Kalau kurang bisa ambil beberapa desa yang mengungsikan," katanya, Selasa (17/11/2020) saat dihubungi wartawan

Dinas Peterikan Kabupaten Magelang sendiri sudah menyiapkan empat titik evakuasi hewan.

Pertama di Pasar Hewan Muntilan dengan kapasitas 1.500 ekor.

Pasar Hewan Borobudur dengan kapasitas 300 ekor.

Kemudian, ada satu kandang percontohan kapasitas kecil sebanyak 50 ekor.

Terakhir di Pasar Hewan Grabag berkapasitas 800 ekor.

Sukamtono mengatakan di tempat evakuasi hewan tersebut, pihaknya menyiapkan dokter hewan.

Kebutuhan pakan ternak dipastikan dengan bantuan pemilik ternak juga.

Dinas Peterikan pun mengusulkan pakan tambahan ternak.

Baca juga: Gempa 6,3 SR Guncang Sumatera Barat Pagi Ini, Terasa hingga Bengkulu dan Jambi

Baca juga: Geliat Pariwisata dan MICE di DI Yogyakarta Terlihat Pada Triwulan III 2020

Baca juga: BREAKING NEWS: Sebanyak 12 Santri Pondok Pesantren di Pajangan Bantul Positif Covid-19 

"Di samping tempat, dokter hewan kita siapkan. Kita mengusulkan untuk pakan tambahan ternak. Pemerintah bertanggung jawab kemudian yang punya, pengawasannya, asupan tambahan, mereka menambahi. Karena dari pemerintah, tidak full," katanya.

Evakuasi hewan ternak sendiri akan dilaksanakan berdasarkan kondisi dari Merapi sendiri.

Jika situasi sudah menjelang Awas, maka akan dilakukan evakuasi.

Jika terlalu cepat evakuasi, ternak dikhawatirkan akan terpengaruh kesehatan mereka.

"Nanti pada saat sudah dekat dengan, mengambil catatan seismograf dari merapi, kalau sudah mencapai angka menjelang awas. Kita evakuasi. Kalau terlalu cepat, kasian ternak, yang memelihara, yang punya. Pemerintah yang bisa membantu," tutur Sukamtono.

Sukamtono juga mengimbau warga untuk tidak cepat menjual ternak dengan harga murah.

Pemerintah akan menyiapkan tempat untuk mengamankan ternak mereka.

Namun, jika akan dijual dini, pihaknya akan mencarikan pembeli.

"Kita mengupayakan pembeli, agar mencapai harga yang optimal. Kalau dijual dini. Kita berusaha mencarikan bakul pasar hewan yang di sarankan untuk membeli," pungkasnya. (rfk)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved