Gunung Merapi

Posisi Tekanan Magma Terpusat 1,5 Km dari Puncak Gunung Merapi

posisi tekanan magma saat ini terpusat di atas 1,5 km dari puncak Gunung Merapi. Hal itu teramati dari gempa vulkanik dangkal Gunung Merapi

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja/ Setya Krisna Sumargo
Foto puncak barat Gunung Merapi dari PGM Babadan, Dusun Babadan, Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis, 29 Oktober 2020. 

Mereka berangkat ke kebun dan ladang yang berada di lereng Gunung Merapi, sembari memantau situasi.

“Tadi pagi, kami juga mendengar suara gemuruh. Namun, seperti biasa seperti ini. Warga tetap berkegiatan," kata Riyan, Kamis (12/11). Dirinya juga tetap pergi ke ladang dan menyirami tanaman di kebunnya.

Kepala Dusun Gowok Sabrang, Timbul Fatoni, membenarkan, suara gemuruh yang terjadi dan didengar oleh sebagian warga. Ia mengatakan dusunnya adalah dusun tertinggi di Kecamatan Dukun dan berjarak enam kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Namun, meski ada suara gemuruh, warga selalu siaga. Warga beraktivitas secara normal. Suara gemuruh tersebut sudah biasa terdengar warga.

“Ini dusun tertinggi, paling pojok Kabupaten Magelang. Untuk suara gemuruh sudah biasa terdengar kami dan untuk jarak itu kemarin sudah diukur itu kurang lebih 6 km. Ya dari kemarin juga terdengar, tadi malam juga iya. Tapi pagi juga ada gemuruh sedikit, tapi Alhamdulillah kami masih nyakin untuk aman karena kami juga langsung informasi dari BPBD,” katanya.

Dusun sudah melakukan berbagai persiapan penanggulangan bencana Merapi. Satgas dusun dibentuk terdiri dari beberapa sektor. Desa bersaudara juga telah dihubungi. Desa penyangga dari Dusun Gowok Sabrang adalah Desa Tirtosari di Kecamatan Sawangan.

"Alhamdulillah kita sudah ada. Mou perjanjian sister village dengan Tirtosari. Insya Allah kami bukan ngungsi, tapi tilik sedulur di Tirtosari. Untuk persiapan segala sesuatunya, kami telah membuat satgas dusun terdiri dari berbagai sektor. Yang Insya Allah besok apabila terjadi apa-apa kita Insya Allah sudah siap," ujarnya.

"Gowok Sabrang telah komitmen taat pada BPBD. Apabila BPBD itu menyatakan kita harus ngungsi, kami akan siap ngungsi. Warga juga selalu siaga terhadap segala sesuatunya," tambahnya.

Berdasarkan pantauan Kamis (12/11), warga tetap beraktivitas secara normal. Mereka berangkat ke ladang dan menggarap kebunnya. Jumlah warga Dusun Gowok Sabrang sebanyak 213 KK atau 574 jiwa. Warga ini sebagian besar berprofesi sebagai petani.( Tribunjogja.com | Uti | Rfk)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved