Bantul
Pemuda di Bantul Deklarasi Tolak Politik Uang di Pilkada
Gerakan Pilkada bebas politik uang adalah bentuk edukasi pada masyarakat agar dapat menentukan pilihan sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas calon.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Ke-dua pasangan, dalam sesi tanya-jawab, langsung tancap gas saling beradu program, sekaligus sindiran.
Nur Kholis menilai, secara umum debat putaran terakhir ini bisa memberi gambaran kepada masyarakat soal kapabilitas dan kapasitas masing-masing calon.
Apalagi, kedua calon juga saling mengeksplorasi gagasan dan ide yang akan dilakukan ketika mereka terpilih sebagai bupati dan wakil bupati.
Mengenai komitmen tolak politik uang, Nur Kholis berpandangan, pasangan nomor urut satu, AHM- JP dapat menggambarkan komitmen kuat menolak.
Hal itu, setidaknya tercermin saat closing statement, yang menegaskan penolakan terhadap politik uang.
"Saya apresiasi, paling tidak paslon nomor 1, punya komitmen yang sama dengan Karangtaruna, dalam hal menolak politik uang. Semoga paslon nomor 2 memiliki semangat yang sama, untuk menyuarakan anti money politik," tuturnya.
Baca juga: Debat Perdana Pilkada Bantul 2020, Halim vs Suharsono : Pertarungan Ide dan Pesona
Sementara itu, seorang pengurus Karangtaruna Bantul, yang juga menyaksikan jalannya debat, Anton berpendapat, kedua paslon memiliki cara berbeda soal penyampaian argumen, ide dan gagasan dalam debat terakhir ini.
Ia berpandangan, paslon nomor 1 lebih spontan dalam penyampaian gagasan.
Meski beberapa hal tidak benar-benar spesifik.
Sementara, paslon nomor 02, menurut dia, terlihat sangat berhati-hati sehingga lebih sering membaca contekan yang dibawa.
"Tetapi sayangnya, saat membaca contekan itu, paslon nomor 2 tidak selalu lancar. Bahkan terkadang contekan yang digunakan untuk menjawab, tidak selaras dengan pertanyaan yang ia terima," ungkap Anton.
Meski demikian, secara garis besar masing-masing paslon punya kelebihan dan kekurangan.
Ia berharap, ide dan gagasan yang muncul dalam debat terakhir itu, nantinya bisa memberi gambaran kepada warga Bantul untuk menimbang dan nantinya bisa memutuskan, siapa yang akan dipilih. (TRIBUNJOGJA.COM)