Lakukan Sidak, DPP Gunungkidul Jamin Kelancaran Distribusi Pupuk
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul belum lama ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) distribusi pupuk.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul belum lama ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) distribusi pupuk.
Pengecekan bertempat di Gudang Pupuk Sriwidjaja (PUSRI), Kalurahan Jeruksari, Wonosari.
Kepala DPP Gunungkidul Bambang Wisnu Broto menjelaskan sidak tersebut untuk mengecek aktivitas distribusi hingga ketersediaan pupuk di gudang tersebut.
"Apalagi saat ini permintaan pupuk subsidi meningkat, sehingga pengecekan perlu dilakukan," kata Bambang, Kamis (12/11/2020) ini.
Baca juga: Dari Seluruh Kabupaten/Kota di DIY, Hanya Gunungkidul yang Sudah Mengirim Rekomendasi UMK 2021
Baca juga: BPPTKG : Guguran Gunung Merapi Semakin Sering, Ada Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Menurutnya, peningkatan permintaan tersebut terjadi lantaran sejak Oktober lalu musim tanam (MT) padi pertama 2020/2021 sudah dimulai.
Saat ini, zona selatan masuk masa pertumbuhan, sedangkan zona tengah dan utara mulai menanam.
Berdasarkan hasil sidak tersebut, DPP Gunungkidul mendapati bahwa proses distribusi berbagai jenis pupuk subsidi terus dilakukan.
Hal ini terlihat dari aktivitas bongkar muat yang dilakukan pegawai PUSRI.
Petugas Gudang PUSRI, Antok menyampaikan pihaknya mengambil stok pupuk dari berbagai daerah.
Antara lain Cilacap, Klaten, hingga Semarang. Ratusan ton pupuk tersebut segera dikirim ke berbagai wilayah Gunungkidul begitu masuk gudang.
"Pupuk yang sampai di gudang lantas kami distribusikan lagi ke sejumlah distributor. Seperti di Ngawen, Rongkop, Tanjungsari, Saptosari, Semanu, Panggang, dan Wonosari," jelas Antok.
Baca juga: Terdengar 9 Kali Guguran dari Puncak Gunung Merapi Sepanjang Rabu Kemarin
Baca juga: 10 Tahun Gojek, Semakin Memperkuat Fundamental Bisnis dan Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat
Melihat hal tersebut, DPP Gunungkidul menyimpulkan bahwa persediaan pupuk subsidi untuk MT 2020/2021 dipastikan lancar dan aman.
Bahkan DPP juga terus menjalin komunikasi dengan produsen dan distributor pupuk.
Bambang meminta agar Gunungkidul diprioritaskan dalam hal pengadaan pupuk subsidi. Pasalnya, petani di wilayah ini terbiasa membeli pupuk dalam jumlah besar terutama di MT pertama.
"Para produsen dan distributor juga sudah merespon dengan baik permintaan tersebut. Jadi dipastikan stok pupuk aman," katanya.
Data DPP Gunungkidul mencatat terdapat 2 jenis pupuk yang penebusannya di atas 70 persen dari kuota hingga akhir Oktober 2020. Antara lain NPK mencapai 72,44 persen dan ZA di kisaran 72,63 persen.
Sementara 2 jenis pupuk lain yaitu Urea penebusannya sudah mencapai 54,03 persen dan SP-36 mencapai 51,89 persen. (alx)