Disdik Sleman Sebut Tak Ada Kendala Belajar di Pengungsian

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tidak ada sekolah yang berada di radius 5 km dari puncak Merapi.

Namun demikian, ada siswa yang bertempat tinggal di radius 5 km dari puncak Merapi.

Hal itu pula yang membuat para siswa perlu mengungsi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengatakan sekolah terdekat dari puncak Gunung Merapi adalah SDN Srunen, SD Glagaharjo, dan SD Muhammadiyah Cepitsari.

Baca juga: Update Aktivitas Gunung Merapi Hari Ini, Terjadi Guguran di Puncak Merapi 6 Kali Rabu 11 November

Jaraknya sekitar 7 km hingga 8 km dari puncak Merapi.

"Tetapi ada siswa di sekolah itu yang tinggalnya di 5 km dari puncak, sehingga harus mengungsi. Kebanyakan mengungsi di Balai Desa Glagaharjo, dan kemarin saya sudah menengok," katanya saat ditemui wartawan di Dinas Pendidikan Sleman, Kamis (12/11/2020).

Siswa yang mengungsi tetap bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan baik.

Terlebih di barak pengungsian disediakan WiFi, sehingga koneksi internet relatif lancar. 

"Tidak banyak (pelajar yang mengungsi), kemarin waktu saya ke sana hanya tiga, tetapi infomasinya kalau siang pada pulang ke rumah. Di pengungsian ada WiFi, jadi tidak ada kendala. Bahkan kecepatan internetnya lebih cepat daripada di rumahnya,"sambungnya. 

Selain dukungan internet, pihak sekolah juga diminta untuk memberikan pelayanan dan kemudahan pada siswa yang terpaksa mengungsi.

Baca juga: Lewat Program Titip Bandaku, Dokumen Vital Warga Lereng Merapi Dijadikan Arsip Digital 

Sekolah diminta tidak memberi beban berlebih untuk siswa yang mengungsi.

Hal itu karena sarana di pengungsian yang terbatas.

Sejauh ini siswa yang mengungsi tidak memiliki kendala belajar.

Selain dukungan internet, guru juga melakukan kunjungan ke lokasi pengungsian.