Dalang Ki Seno Nugroho Meninggal

Di Malam Tujuh Hari, Sinden Elisha Mengenang Lima Momen Paling Berkesan dengan Ki Seno Nugroho

Kepergian dalang Ki Seno Nugroho masih terasa menyesakkan meski sudah lebih dari tujuh hari sejak kepergiannya, Selasa (3/11/2020). Sinden Elisha

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
Foto: @satriaatasangin
Ki Seno Nugroho dan Elisha Orcarus Alosso 

Elisha merasa semua impiannya pupus. Ia baru memberanikan diri mengunjungi pesarean Ki Seno Nugroho di TPU Semaki Gedhe, Jumat (6/11/2020).

Secara runtut Elisha yang asal Lambelu, Bungku Barat, Morowali, Sulawesi Tengah ini menceritakan sejak detik-detik pertama menerima kabar buruk itu.

Waktu itu, Selasa (3/11/2020), ia sedang pentas budaya bersama Ki Catur Benyek dan Butet Kertaradjasa, dimulai sekitar pukul 20.00 WIB.

Selesai pentas, ia menerima kabar Ki Seno yang ia sebut bapake, sudah dalam keadaan kritis, dibawa ke rumah sakit. Waktu itu ia baru saja melepas sanggul yang dipakainya setelah pentas.

Elisha tak percaya, karena di grup komunikasi Wargo Laras juga tidak banyak informasi.

“Di grup cuma ada ucapan inalillahi… blablabla. Gak berani buka notif, trus ternyata yang ninggal bapake. Sontak gemetar, gak karuan, barusan copot sanggul saya,” kenang Elisha.

“Bingung ndak karuan,ini bener apa nggak. Dalam hatisaya bilang bohong. Nggak…nggaklah, menolak gitu. Ternyata bener. Sama mbak Ika (sinden Ika Hesti) langsung ke sana (RS PKU MUhammadiyah Gamping). Syok banget ketemu tema-teman. Nangis..nangis….dan nangis,” katanya.

Elisha merasa kehilangan sosok yang seperti dalam penerbangan atau kapal ada pilotnya . Pilotnya nggak ada, langsung terombang-ambing. Nggak karuan, kepala itu sakit banget,” lanjutnya.

Bagi Elisha, Ki Seno Nugroho bukan hanya sekedar dalang. Ia memulai hubungan ke Ki Seno sebagai rekan rasan-rasan (mengobrol).

Teman mendiskusikan nasib kebudayaan, pewayangan, sama apa yang dirasakan anak-anak muda sekarang. Awalnya ia merasa curious (penasaran) tentang wayang Ki Seno.

Baca juga: Terima Kabar Ki Seno Nugroho Wafat, Ki Manteb Sudharsono Kaget, Hape Terlempar Jatuh dan Pecah

Lalu menjadikan Ki Seno Nugroho objek penelitian tugas akhir (S1) di jurusan pedalangan ISI Yogyakarta. Hubungan itu semakin mendekatkan keduanya.

Dalam pikiran Elisha, yang kemudian melanjutkan studi pascasarjana (S2) bidang psikologi, ia lagi-lagi menggunakan Ki Seno sebagai objek tesisnya.

Berikutnya, Elisha yang melanjutkan program doktoral, juga berkeinginan menggunakan wayang Ki Seno Nugroho sebagai disertasi doktornya. Tapi kenyataannya menjadi berbeda.

Selain sebagai rekan kerja, Ki seno bagi Elisha adalah guru dan bapaknya selama ia merantau di Yogyakarta.

Bermula dari penelitian, lalu dijadikan sinden cadangan, hingga Elisha total bergabung jadi anggota grup kerawaitan Wargo Laras sejak 2018.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved