Suhu Udara Panas di Yogyakarta, BMKG Sebut Suhu Maksimal Bisa Capai 35 Derajat Celcius
Suhu udara di Kota Yogyakarta akhir-akhir ini memang cenderung panas, bahkan diperkirakan suhu di Yogyakarta bisa mencapai 35 derajat Celcius.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Suhu udara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama beberapa waktu belakangan memang terasa cukup panas dan gerah.
Tak hanya di siang hari, pada saat malam hari ini pun suhu udara masih dirasakan cukup panas oleh beberapa warga.
Terkait hal tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikam (BMKG) memberikan penjelasannya.
Menurut BMKG, suhu udara di Kota Yogyakarta akhir-akhir ini memang cenderung panas, bahkan diperkirakan suhu di Yogyakarta bisa mencapai 35 derajat Celcius.
Meski demikian, kondisi suhu panas ini disebut tidak ada hubungannya dengan peningkatan aktivitas Gunung Merapi.
Baca juga: Cuaca di DI Yogyakarta Terasa Panas, Begini Penjelasan BMKG
Baca juga: Peringatan Dini BMKG : Daftar Wilayah yang Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem pada Selasa Esok Hari
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Reni Kraningtyas, menjelaskan, terjadinya suhu panas akhir-akhir ini disebabkan oleh faktor meteorologis.
"Saat bulan November ini posisi matahari berada di sisi selatan bumi, sehingga mengakibatkan pulau Jawa menerima intensitas radiasi yang masih tinggi," jelas dia, Senin (9/11/2020).
Dia menjabarkan suhu tertinggi di Yogyakarta dan sekitarnya mencapai 34 derajat celcius pada hari Jumat (6/11/2020) lalu.
Pada hari Sabtu terjadi penurunan suhu udara yaitu 33 derajat celcius dan terus menurun pada hari Minggu dan Senin, masing-masing di angka 32 dan 31 derajat celsius.
"Faktor meteorologis lainnya adalah dalam beberapa hari ini kondisi cuaca cerah, sehingga hampir tidak ada yang menghalangi sinar matahari masuk. Walaupun pada Senin ini terpantau ada awan sedikit," katanya.

Dengan kondisi tersebut, suhu bumi cepat tinggi dan terasa panas terik.
Sehingga, kondisi ini signifikan dirasakan masyarakat di Kota Yogyakarta beberapa hari ini.
Menurut Reni, kondisi ini kebetulan dengan bersamaan dengan kondisi Gunung Merapi yang naik statusnya dari waspada menjadi siaga.
"Keduanya tidak ada hubungannya, Selama November ini suhu udara umumnya berfluktuatif. Maksimum antara 30 sampai dengan 35 derajat celcius," katanya.
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat terjadi guguran lava di Gunung Merapi pada Minggu (8/11/2020) pukul 12.50 WIB.
