Berita Klaten
Pengungsi Kelompok Rentan di Lereng Gunung Merapi Wilayah Klaten Huni Barak Sore Hingga Pagi
Pengungsi Kelompok Rentan di Lereng Gunung Merapi Wilayah Klaten Huni Barak Sore Hingga Pagi
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sebanyak 108 warga yang masuk kelompok rentan di lereng Gunung Merapi yang berada di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, mulai mengungsi ke barak pengungsian setiap sore hingga pagi hari.
Pengungsi kelompok rentan tersebut mengungsi guna mengantisipasi peningkatan aktifitas Gunung Merapi yang telah naik status dari waspada (level II) ke siaga (level III) yang ditetapkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Kamis (5/11/2020) pukul 12.00 WIB lalu.
"Untuk kelompok rentan yang mengungsi dari sore hari hingga pagi hari di desa tegalmulyo, berdasarkan data tadi malam (Sabtu malam-red) ada 108 orang," ujar Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno saat dihubungi Tribun Jogja, Minggu (8/11/2020).
Baca juga: Detik Detik Terjadi Guguran Material Gunung Merapi, Terlihat Jelas dari Pos PGM Babadan
Baca juga: Gunung Merapi Siaga, Pengungsi Kelompok Rentan Terus Mendapatkan Pemeriksaan Kesehatan
Baca juga: Gunung Merapi Siaga,Wisata TNGM dan Jalur Pendakian Ditutup Sementara, Wisata Kaliurang Masih Dibuka
Ia mengatatakan, adapun kelompok rentan yang mengungsi sejak Jumat (6/11/2020) malam yakni, lansia, ibu hamil, anak-anak serta difabel.
Jumlah 108 pengungsi dari kelompok rentan tersebut berasal dari tiga dukuh yang berada di radius 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
"Kelompok rentan yang mengungsi itu berasal dari tiga dukuh yakni, dukuh pajegan, canguk dan sumur.
Tiga dukuh ini paling dekat dengan puncak merapi jaraknya ada yang sekitar 3 kilometer dan 4,8 kilometer," ucapnya.
Sementara, lanjut Sutarno, untuk jumlah penduduk di tiga dukuh tersebut berjumlah sekitar 300 jiwa.
Ia menjelaskan, untuk lokasi pengungsian, 108 kelompok rentan tersebut berada di sekitar Balai Desa Tegalmulyo.
Daya tampung dari lokasi pengungsian yang ada di sekitar balai desa tersebut sekitar 200 orang.
Jumlah tersebut juga telah sesuai dengan standar pengungsian di masa pandemi Covid-19.
"Untuk kapasitas pengungsi di barak pengungsian sekitar balaidesa bisa sampai 200 orang. Itu juga telah sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19," tandasnya.