Penanganan Covid

Komunitas Malioboro Sebut Kebijakan Uji Coba Bebas Kendaraan Tidak Tepat di Masa Pandemi

Insan yang kerap beraktivitas di kawasan Malioboro mengaku uji coba bebas kendaraan yang dilakukan oleh pemerintah setempat tidak tepat

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja.com | Bramasto Adhy
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan uji coba Malioboro bebas kendaraan pada 3-15 November. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Insan yang kerap beraktivitas di kawasan Malioboro mengaku uji coba bebas kendaraan yang dilakukan oleh pemerintah setempat tidak tepat karena masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Mereka mengaku, fasilitas pendukung untuk memperlancar uji coba tersebut masih belum memadai sehingga berdampak pada sejumlah hal yang cukup merugikan.

"Silahkan diterapkan. Tapi ya harus dipikirkan apakah ada parkirnya, apakah ada yang perlu diperbaiki. Kami lihat tidak ada," kata Paul Zulkarnaen, Humas Komunitas Malioboro dalam diskusi bertajuk Wisata Malioboro dan Uji Coba Pedestrian, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: Pesan Juru Kunci Gunung Merapi untuk Warga Sekitar Terkait Status Siaga Merapi

Baca juga: KFC Indonesia Kampanye Dukung Bisnis yang Terimbas Pandemi, Begini Mekanismenya

Paul menjelaskan, pandemi yang belum kunjung usai masih dirasakan oleh sebagian besar pedagang yang berada di kawasan itu.

Keadaan menurutnya bukan malah membaik, tapi disebutnya kian menyelngsarakan para pelaku usaha.

Selain berdampak pada sepinya pengunjung di kawasan itu, pedagang juga cukup kesulitan saat mengangkut fasilitas berjualan dengan kendaraan bermotor, karena di parkir di lokasi yang lebih jauh dari tempat berjualan.

Sementara, Plt Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti mengatakan semua kebijakan yang ditempuh pasti mendapat pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Namun demikian, semua pihak mesti berpikir rasional dan visioner terhadap tujuan utama dari uji coba Malioboro bebas kendaraan bermotor itu.

Baca juga: Sejarah Penetapan 7 November Sebagai Hari Wayang Nasional, Wujud Apresiasi Budaya Asli Indonesia

Baca juga: Jumlah Pengungsi Merapi di Magelang Bertambah, Total 635 Orang di 7 Titik

"Dampaknya ke depan yang mesti kita lihat bersama," ujar dia.

Dia menyatakan, selama ini uji coba Malioboro bebas kendaraan bermotor hanya dilakukan dalam tempo waktu yang singkat, sehingga tidak memberikan efek yang baik bagi manajemen lalu lintas di kawasan itu.

Maka itu, kali ini uji coba yang dilakukan selama rentang waktu dua pekan diharapkan mampu menemukan formula yang tepat bagi pengelolaan Malioboro. 

"Selama empat hari uji coba kami melihat masyarakat masih kaget. Masih ada insiden-insiden. Tapi itu wajar. Malioboro ini kan bisa hidup tidak hanya dilihat dari sisi perekonomian, namun juga dari sisi transportasi juga," ungkapnya.

Ia mengaku, selama uji coba tersebut pemerintah telah menerima banyak masukan dan juga evaluasi.

Baca juga: Inilah Daftar 26 Pemain yang Lolos Seleksi Garuda Select Jilid III

Baca juga: Pasutri di Tegalrejo Yogyakarta Dituntut 6 Bulan Penjara Terkait Sengketa Jual Beli Rumah

Untuk itu, sejumlah langkah nantinya akan ditempuh guna mengakomodir usulan-usulan yang diberikan oleh para komunitas dan paguyuban lain di Malioboro.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengakui, ujicoba pedestarian kawasan Malioboro selaku jantung pariwisata dan perekonomian Yogya memang patut dihargai, karena merupakan upaya untuk menjadikan Malioboro semakin menarik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved