Jawa

Momen Unik Saat Ganjar Pranowo ‘Tilik Bayi' di Tempat Pengungsian di Magelang

Momen unik terekam saat Ganjar Pranowo memantau tempat pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jumat (6/11/2020)

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Momen unik saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memantau tempat pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jumat (6/11/2020) sore ini. Ganjar ‘tilik bayi’ dan memberikan uang ke seorang ibu yang baru melahirkan. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Wajah Warti (33), pengungsi dari Dusun Trono, Desa Krinjing, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, seketika sumringah, saat mendapatkan uang dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ia seakan tak percaya bisa ditemui oleh orang nomor satu se-Jawa Tengah itu dan diberikan uang untuk ‘Tilik Bayi", bayi yang baru saja dilahirkannya.

Momen unik itu terekam saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memantau tempat pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jumat (6/11/2020) sore ini.

Ganjar ‘tilik bayi’ ke seorang ibu yang baru melahirkan.

Baca juga: BREAKING NEWS : Bupati Magelang Keluarkan Surat Pernyataan Bencana Merapi

Seraya mendoakan, Ganjar memberikan uang kepada satu dari beberapa pengungsi dari Desa Krinjing tersebut.

Ganjar datang sekitar pukul 17.07 WIB.

Ia langsung mencuci tangan dan masuk ke dalam tempat pengungsian.

Di dekat pintu, Ganjar langsung menyambut seorang lansia.

Ia pun berinteraksi dengan pengungsi lansia lain yang sedang duduk-duduk di dalam bilik.

Kemudian, ia melayani wawancara dari wartawan.

Usai wawancara, Ganjar menyambangi seorang ibu yang baru saja melahirkan bayinya.

Bayinya berusia setengah bulan dalam keadaan sehat.

Ia menanyakan nama dan asal pengungsi tersebut, berikut bayinya.

Baca juga: Ratusan Warga Desa Rawan Bahaya Merapi di Magelang Mengungsi ke Tempat Pengungsian

Nama ibunya,Warti (33), warga Dusun Trono, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

“Usianya berapa? Setengah bulan? Sehat kan?,” tanyanya. Warti mengangguk.

Tiba-tiba, Ganjar memanggil ajudannya.

“Tilik bayi,” katanya.

“Biasanya berapa pak,” tanya si Ajudan.

Semua yang di ruangan terkekeh.

Ganjar langsung menyerahkan amplop itu dan menyerahkannya ke Warti dan bayinya.

Wajah Warti pun sumringah, ia mengucapkan terima kasih.

Ganjar juga mendoakan bayi yang bernama Mizan Alfa Nurrohman.

Baca juga: Tempat Pengungsian Warga Lereng Merapi di Magelang Dibuat Bersekat, Kapasitas 50 Persen

“Nyoh, tilik bayek (tilik bayi). Jadi anak yang soleh, pinter, dan mencintai bangsa dan negara,” ujarnya.

Yang lucu saat Ganjar bertanya kepada Warti, arti dari nama anak keduanya itu.

Warti menjawab tidak tahu.

Sontak mengundang gelak tawa dari orang di sana.

“Namanya siapa? Mizan? Oh, Mizan Alfa Nurrohman. Artinya apa?,” tanya Ganjar.

“Mboten ngertos,” kata Warti tersenyum.

“Lho, sing njenengi sopo?,” tanya Ganjar lagi.

Warti merasa senang mendapat amplop dari Ganjar.

Baca juga: Bupati Magelang: Pengungsi Dites Rapid Sebelum Masuk Pengungsian

Mizan, anak keduanya, baru berusia setengah bulan.

Anaknya lahir pada 24 Oktober 2020 lalu.

Belum lama lahir, tetapi mesti mengungsi karena Gunung Merapi.

Ia pun berharap semua dapat segera pulih.

“Senang. Dapat uang. Cuma ditanya anaknya. Anak nomor dua. Umur setengah bulan. Kelahiran 24 Oktober. Belum lama lahir, langsung ngungsi ya? Iya. Tadi pagi ngungsi,” kata Warti, pengungsi dari Dusun Trono, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Setelah itu, Ganjar langsung menyambangi pengungsi lain yang masih berada di dalam.

Tak lama, ia kemudian meninjau tempat pengungsian yang ada di Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved