Dalang Ki Seno Meninggal
Ini Pesan Dalang Ki Manteb Sudarsono untuk Gading Pawukir, Putra Almarhum Ki Seno Nugroho
Dalang kondang asal Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, Ki Manteb Sudarsono, mengatakan ia amat sangat kehilangan
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Dalang kondang asal Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, Ki Manteb Sudarsono, mengatakan ia amat sangat kehilangan atas meninggalnya Ki Seno Nugroho.
Ki Seno Nugroho sudah dia anggap anaknya sendiri. Manteb mengatakan pernah menerima permintaan Ki Suparman sebelum meninggal, agar mendidik putranya, Seno Nugroho.
Pesan dan ungkapan kesedihan disampaikan Ki Manteb Sudarsono lewat rekaman video di You Tube DG Channel, Jumat (6/11/2020).
DG Channel ini akun You Tube milik dalang asal Sragen, Ki Puthut Wijanarka. Ia bertamu ke kediaman Ki Manteb Sudarsono bersama Ki Joko Edan dari Jawa Timur.
Mereka meriung berdiskusi, tepat tiga hari setelah meninggalnya Ki Seno Nugroho. Selain mengungkapkan kesedihannya yang mendalam, Ki Manteb menyampaikan pesan khusus.
Pesan itu ditujukan ke semua penggemar Ki Seno Nugroho, serta secara khusus pesan dan permintaan ditujukan ke putra almarhum, Gading Pawukir.
Ki Puthut Wijanarka di videonya membeber suatu saat pernah mendengar pengakuan Ki Seno Nugroho, ia bisa jadi dalang yang digemari karena Ki Manteb Sudarsono.
Baca juga: Berada di Radius 6 Kilometer dari Puncak Merapi, Warga Kaliurang Barat Siapkan Mitigasi Bencana
Baca juga: Bencana Angin Kencang, BPBD Gunungkidul Distribusikan Bantuan Logistik ke 3 Kapanewon
Bahkan Ki Seno pernah merasa “habis” ketika ia diminta berduet sepanggung bersama Ki Manteb Sudarsono saat pentas di sebuah perusahaan media di Yogyakarta.
“Mosok saya harus duet sama bapake (Ki Manteb), ibaratnya habis darah waktu itu,” ungkap Ki Putut menceritakan pengakuan Ki Seno bertahun lalu.
Saat itu Ki Manteb Sudarsono sudah sedemikian popular sebagai dalang yang sangat terampil.
Sabetannya dan aksi panggungnya amat memukau.
Lewat konten video di akun You Tube, beberapa kali Ki Seno Nugroho mengungkapkan, ia mulai fanatik dan ingin mendalang serius sejak pertama kali menonton pertunjukan Ki Manteb Sudarsono di Sasono Hinggil Dwi Abad, Alun-alun Kidul Keraton Yogyakarta.
Saat itu Seno Nugroho muda diajak Ki Suparman, ayahnya.
Baca juga: Meningkat, Ini Data Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kulon Progo Hingga Oktober 2020
Baca juga: Doa di Hari Jumat yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW
Seno takjub melihat aksi panggung Ki Manteb yang sangat atraktif, lain dari pertunjukan wayang umumnya.
Seno Nugroho menonton pertunjukan semalam suntuk itu sampai selesai.
Ia yang menonton di posisi terdepan, sampai menolak saat diajak pulang ayahnya.
Lewat bahasa campuran Jawa dan Indonesia, Ki Manteb secara khusus meminta semua penggemar Ki Seno Nugroho merenung.
“Yang kehilangan bukan hanya kalian, aku kelangan. Seno itu bisa terkenal, laris, aku senang bukan main. Ini berarti apa yang ku tanam benar-benar tumbuh,” kata Ki Manteb.
“Nah, saiki wis dipanggil Gusti, jangkane memang wis tekan semono, kodrate Seno,” lanjutnya sembari meminta siapa saja penggemar fanaik Ki Seno Nugroho merenung.
“Ayo merenung bareng, kalian nanti cari kira-kira siapa dalang yang bisa menggantikan rasa kehilangan Seno. Kira-kira siapa, kalian yang menentukan, bukan saya,” kata ki Manteb.
Dalang yang sabetannya memukai ini mengaku sudah berulang-ulang mengingatkan agar semua dalang dicintai warga.
Baca juga: Siaga Gunung Merapi, Empat Destinasi Wisata di Sleman Ditutup
Baca juga: Rumor Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia Bakal Ditunda, Ini Kata Ketua Umum PSSI
“Siapapun dalangnya, cintailah, biar wayang kulit semakin membanggakan dan popular. Meski memang setiap penggemar wayang itu pasti punya idola,” kata Ki Manteb.
Kepada putra almarhum Ki Seno, Gading Pawukir, secara khusus Ki Manteb Sudarsono menyampaikan sederet pesan, permintaan, sekaligus tawaran.
“Seno itu punya bibit bagu, cucuku Gading Pawukir. Ayo nak, bapak sudah tidak ada, aku ya paham bagaimana rasanya kehilangan bapak, tapi sudahilah sedihmu,” pinta Ki Manteb.
“Kamu tangisi seperti apapun, bapak sudah tiada. Unen-unen mengatakan mikul duwur mendem jero, dadi terusno sejarahe bapakmu,” lanjut Ki Manteb.
“Kamu senang wayangnya Mbah Manteb, ayo belajar sama Mbah Manteb. Bapakmu dulu yang membesarkan ya aku,” lanjutnya.
Baca juga: Pria di Mojokerto Racik Narkoba di Mini Lab Pribadi Miliknya, Ngakunya Belajar dari Internet
Baca juga: Sore Ini, Menkes Terawan Bakal Bicara Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia Bersama WHO
“Bermain wayang lah yang baik, kalau bisa lebihi bapakmu. Ikhlaskan bapakmu, kamu yang meneruskan dharmanya,” ujar Ki Manteb yang masih terus mendalang di usianya yang cukup sepuh.
“Mau meniru bapakmu, apik. Mau meniru Mbah Mantep, ayo, kapan-kapan suk ketemu Mbah Manteb, tak ajari, mumpung Mbah Manteb masih bisa mengajari,” lanjutnya di depan Ki Putut dan Ki Joko Edan.
Menutup rekaman videonya, Ki Putut Wijanarka berharap bisa datang ke rumah duka di Sedayu, Bantul, saat peringatan tujuh hari meninggalnya Ki Seno Nugroho. (Tribunjogja.com/xna)