Uji Coba Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor, Berikut Sejumlah Ketentuan dan Waktu Pelaksanaannya
Uji coba kawasan Malioboro bebas kendaraan bermotor akan dilakukan mulai hari ini hingga selama dua pekan ke depan.
Hal itu lantaran volume kendaraan di Kota Yogyakarta sudah cukup tinggi sehingga diperlukan rekayasa lalu lintas.
"Selain itu ya karena kan Malioboro sebagau kawasan haritage juga perlu dipertahankan lah. Masyarakat ya harus siap menerima dan mendukung," ujarnya.
Pro-Kontra
Bagas menyadari, di hari pertama uji coba penerapan SSA dan uji coba semi pedestrian di kawasan Malioboro, akan muncul pro dan kontra dari masyarakat.
Para pengguna jalan akan merasa kebingungan, dan bahkan menurutnya tak jarang ada pula yang emosi, lantaran mereka harus penyesuaian terlebih dahulu terhadap rekayasa jalan tersebut.
Untuk itu, pelanggar yang belum mengetahui informasi tersebut hanya akan mendapat teguran saja dari petugas lapangan.
Ia juga memprediksikan di hari pertama uji coba SSA dan semi pedestrian hari ini akan terjadi kepadatan karena tidak semua masyarakat mengetahui informasi tersebut.
"Kalau anda ingat waktu rekayasa jalan di bundaran UGM. Saya ya kena marah oleh masyarakat, dikatai ini dan itu. Ya saya balas senyum saja. Karena masyarakat yang belum tahu pasti seperti itu," tegas Bagas.

Bagas memahami hal itu lantaran masyarakat dianggap belum terbiasa dengan pola baru.
Namun demikian, pada hari berikutnya tentu masyarakat akan memahami adanya perubahan lalu lintas tersebut.
Sementara khusus di Jalan Malioboro, dirinya menyampaikan personel yang disiagakan di kawasan tersebut akan lebih banyak dibandingkan penjagaan di jalan yang lainnya.
Alasannya, Jalan Malioboro termasuk kawasan vital dalam penerapan SSA dan uji coba semipedestrian tersebut.
"Oh ya pasti, titik-titik penjagaan di sana akan lebih diperketat. Kami juga menerjunkan dari kepolisian, baik Polda dan Polresta semua sudah siap," pungkasnya.
( tribunjogja.com )