Uji Coba Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor, Berikut Sejumlah Ketentuan dan Waktu Pelaksanaannya
Uji coba kawasan Malioboro bebas kendaraan bermotor akan dilakukan mulai hari ini hingga selama dua pekan ke depan.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan melaksanakan uji coba kawasan Malioboro bebas kendaraan bermotor, mulai hari ini Selasa (3/11/2020).
Uji coba kawasan Malioboro bebas kendaraan bermotor tersebut akan dilakukan selama dua pekan ke depan.
Itu artinya, seluruh kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat atau lebih, dilarang melintas di kawasan jalan Malioboro.
Kecuali sejumlah kendaraan yang diatur sebelumnya, seperti ambulance, bus Trans Jogja, mobil polisi atau pemadam kebakaran.
Selain itu, hari ini akan dilakukan pula rekayasa Sistem Satu Arah (SSA) di beberapa ruas jalan yang ada di sekitar kawasan Malioboro.
Baca juga: Dishub DIY Siagakan 50 Personel Pada Uji Coba SSA dan Semi Pedestrian Malioboro Hari Ini
Baca juga: Uji Coba Malioboro Bebas Kendaraan, Satlantas Polresta Yogya Siapkan Personel Hingga Tingkat Polsek
Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadwalkan, uji coba tersebut akan mulai diberlakukan hari ini pukul 11.00 WIB.
Sebelumnya, Pemda DIY juga telah melakukan sosialisasi dan juga manajemen rekayasa lalu lintas terhadap uji coba itu.
Beberapa jalur dan ruas jalan di seputaran kawasan Malioboro yang semula dua arah akan diberlakukan satu arah, dan lain sebagainya guna mendukung penerapan uji coba tersebut.
"Kami siapkan personel dengan berkoordinasinya dengan Dishub di beberapa sirip jalan. Mereka akan membantu pengawasan terkait dengan perubahan lalu lintas," kata Kasatlantas Polresta Yogyakarta, AKP Imam Bukhori, Senin (2/11/2020).

Imam mengatakan, rekayasa arus lalu lintas yang diterapkan dan disusun itu tidak akan berlaku sepanjang uji coba berlangsung.
Pihaknya akan melihat kondisi lapangan dan juga kepadatan kendaraan yang terjadi sehingga bisa mengambil tindakan yang optimal.
"Kami juga akan melakukan analisa dan evaluasi (Anev) setiap hari untuk melihat titik mana yang terdapat kepadatan sehingga bisa diambil tindakan dan tidak menutup kemungkinan akan dirubah lagi manajemen lalu lintasnya," kata Imam.
Dia menjelaskan, di hari pertama uji coba nanti sejumlah personel kepolisian terkhusus Polantas akan dilibatkan.
Tidak hanya dari Polresta, personel dari Ditlantas dan Polsek yang berada di kawasan Malioboro juga ikut terlibat.
"Pada hari pertama akan melihat efeknya dulu dengan perubahan lalu lintas ini di kawasan-kawasan penunjang Malioboro, sehingga bisa menentukan langkah agar pengendara dapat dengan nyaman dengan uji coba Malioboro bebas kendaraan," kata Imam.
Plt Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, menuturkan kawasan Malioboro saat ini sedang diajukan sebagai bagian dari World Heritage ke UNESCO sehingga penataan sektor transportasi menjadi salah satu poin penting untuk dievaluasi.
"Tujuannya agar Malioboro bisa mendukung fungsi-fungsi yang diharapkan dalam rangka menuju World Heritage tersebut. Jadi, kami harapkan dukungan semua masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap uji coba ini,” jelas Made.
Made berujar bahwa saat uji coba, pemberlakukan rekayasa lalu lintas dilakukan dengan skema giratori atau berlawanan arah jarum jam.
“Akan berlaku satu arah, khusus di sekitar Kawasan Malioboro, yakni Jalan Mayor Suryotomo, Jalan Mataram, Jalan Abu Bakar Ali, Jalan Pembela Tanah Air, dan Jalan Letjen Suprapto," imbuhnya.

Pada saat dimulainya uji coba, Selasa (03/11), rekayasa lalu-lintas di Jalan Malioboro diterapkan mulai pukul 11.00 hingga 22.00 WIB.
Sedangkan jalan di luar Malioboro akan berlaku selama 24 jam.
"Karena uji coba dilakukan sekitar dua minggu lamanya, perberlakuan satu arah untuk jalan selain Malioboro akan diberlakukan selama 24 jam."
"Tetapi untuk Jalan Malioboro setelah tanggal 3 November, rekayasa lalu-lintas dilakukan dari jam 6 pagi sampai jam 10 malam."
"Oleh karenanya, waktu loading barang untuk aktivitas ekonomi yang ada di kawasan Malioboro dapat dilakukan setelah jam 10 malam sampai dengan sebelum jam 6 pagi," katanya.
Siagakan Personel
Kabid Pengendalian dan Operasi (Dalops) Dishub DIY, Bagas Senoadji, menyampaikan dari Dishub DIY sendiri menerjunkan 50 personel setiap satu shift penjagaan di simpul jalan yang diberlakukan SSA.
Sementara dari Dishub Kota Yogyakarta, beserta Satpol PP dan dari Kepolisian juga turut diterjunkan untuk memberi pengamanan penerapan SSA atau uji coba giratori tersebut.
"Mulai pagi, siang dan malam. Ya kurang lebih 50 personel dari kami. Belum nanti dari Dishub Kota dan kepolisian," katanya, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: Selama Libur Panjang, 1.311 Pengujung Malioboro Kedapatan Langgar Protokol Kesehatan
Baca juga: Dishub DIY Batasi Maksimal 100 Betor Per Sesi Saat Penerapan Semi Pedestrian Malioboro
Pria yang akrab disapa Bagas ini menjelaskan, pengamanan tersebut diperlukan lantaran terdapat ruas jalan yang semula dua arah, lalu mulai hari ini menjadi satu arah atau SSA.
Secara prinsip, Dishub DIY mendukung secara penuh rencana semi pedestrian dan uji coba SSA.
Hal itu lantaran volume kendaraan di Kota Yogyakarta sudah cukup tinggi sehingga diperlukan rekayasa lalu lintas.
"Selain itu ya karena kan Malioboro sebagau kawasan haritage juga perlu dipertahankan lah. Masyarakat ya harus siap menerima dan mendukung," ujarnya.
Pro-Kontra
Bagas menyadari, di hari pertama uji coba penerapan SSA dan uji coba semi pedestrian di kawasan Malioboro, akan muncul pro dan kontra dari masyarakat.
Para pengguna jalan akan merasa kebingungan, dan bahkan menurutnya tak jarang ada pula yang emosi, lantaran mereka harus penyesuaian terlebih dahulu terhadap rekayasa jalan tersebut.
Untuk itu, pelanggar yang belum mengetahui informasi tersebut hanya akan mendapat teguran saja dari petugas lapangan.
Ia juga memprediksikan di hari pertama uji coba SSA dan semi pedestrian hari ini akan terjadi kepadatan karena tidak semua masyarakat mengetahui informasi tersebut.
"Kalau anda ingat waktu rekayasa jalan di bundaran UGM. Saya ya kena marah oleh masyarakat, dikatai ini dan itu. Ya saya balas senyum saja. Karena masyarakat yang belum tahu pasti seperti itu," tegas Bagas.

Bagas memahami hal itu lantaran masyarakat dianggap belum terbiasa dengan pola baru.
Namun demikian, pada hari berikutnya tentu masyarakat akan memahami adanya perubahan lalu lintas tersebut.
Sementara khusus di Jalan Malioboro, dirinya menyampaikan personel yang disiagakan di kawasan tersebut akan lebih banyak dibandingkan penjagaan di jalan yang lainnya.
Alasannya, Jalan Malioboro termasuk kawasan vital dalam penerapan SSA dan uji coba semipedestrian tersebut.
"Oh ya pasti, titik-titik penjagaan di sana akan lebih diperketat. Kami juga menerjunkan dari kepolisian, baik Polda dan Polresta semua sudah siap," pungkasnya.
( tribunjogja.com )