Puslatda PON XX DIY Mulai Adaptasi Venue Sebelum Latihan Resmi Digelar

Sejumlah cabang olahraga Pemusatan latihan daerah (Puslatda) PON XX DIY mulai adaptasi venue sebelum latihan bersama

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Hanif Suryo
Atlet rugby putri Puslatda PON XX DIY saat mulai adaptasi venue di Lapangan Kenari, Kota Yogyakarta, Senin (2/11/2020) kemarin. 

TRIBUNJOGJA.COM- Sejumlah cabang olahraga Pemusatan latihan daerah (Puslatda) PON XX DIY mulai adaptasi venue sebelum latihan bersama secara resmi dimulai kembali pada pertengahan November 2020 ini.

Satu diantara cabor Puslatda PON XX DIY yang sudah memulai adaptasi venue ialah rugby, kembali berlatih di Lapangan Kenari, Kota Yogyakarta.

Atlet cabor rugby Puslatda PON XX sebelumnya telah menerapkan pola karantina mandiri.

Saat proses adaptasi venue, protokol kesehatan ketat pun turut dilakukan di antaranya mengenakan masker di luar sesi latihan, cek suhu tubuh, dan cuci tangan.

Baca juga: Petani Bantul Terima Bantuan 500 Paket Pompa Air Konversi BBM ke BBG 

Pelatih rugby Puslatda PON XX DIY, Danang Rinangga mengatakan, secara umum kondisi atlet mengalami penurunan.

Meski begitu, menurutnya hal tersebut wajar lantaran atlet sudah tujuh bulan menjalani latihan mandiri di rumah masing-masing.

"Kondisi atlet jelas sedikit mengalami penurunan, karena sebelum pandemi ibaratnya kami sudah melakukan persiapan umum dan fokusnya ke peningkatan kondisi atlet. Tapi karena tujuh bulan mereka benar-benar latihan mandiri, kami dari tim pelatih agak susah memantau jadi nggak bisa maksimal," ujar Danang.

"Sebelumnya dari pihak KONI juga sudah meminta kami untuk kembali ke lapangan, dua minggu yang lalu. Tapi lapangan belum bisa kami pakai karena masih banyak digunakan orang ada yang bermain layangan, digunakan untuk bermain burung merpati juga. Jadi kita tunggu instruksi lanjutan dari KONI sampai lapangan benar-benar bisa kami gunakan seperti sekarang ini," tambahnya.

Dijelaskan Danang, sekira tujuh bulan berlatih secara mandiri, tim pelatih tetap memberikan program latihan untuk atlet, yakni sepuluh kali dalam satu minggu.

Baca juga: Massa di Klaten Gelar Orasi Terbuka, Protes Presiden Prancis dan Tolak UU Cipta Kerja

Sedangkan untuk memantau progres latihan atlet, tim pelatih memanfaatkan sejumlah aplikasi daring diantaranya zoom, google hangout, serta strava.

"Jadi atlet tinggal melaporkan latihan larinya kepada pelatih, nanti bisa kami lihat laporannya dari aplikasi," ujarnya.

Nah dengan waktu sekira sepuluh bulan jelang pelaksanaan PON XX Papua 2021 mendatang, terdekat yang akan dilakukan tim pelatih rugby ialah mengembalikan kondisi fisik para atlet.

"Yang jelas waktu dekat persiapan umum dulu, karena melihat atlet ini mayoritas mengalami sedikit penurunan kondisinya, kita tetap fokus peningkatan kebugaran, dan endurance. Sambil jalan perbaiki teknik dasar dan taktik," ujar Danang.

Disinggung soal target di PON, tim rugby DIY ditargetkan dapat menyapu bersih medali emas baik dari tim putra maupun tim putri.

Baca juga: Uji Coba Semi Pedestrian Malioboro: Gubernur DIY Akui Sulit Tentukan Tempat Parkir Baru di Malioboro

Apalagi, pada Pra PON beberapa waktu lalu, DIY juga mampu menunjukkan prestasi yang mengesankan yakni peringkat 2 untuk tim putra dan peringkat 3 untuk tim putri, meski saat itu persiapan yang dilakukan terbilang singkat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved