Jelang Sosialisasi Pasar Prawirotaman, Pemkot Yogya Upayakan Kesepahaman dengan Pedagang

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai menempuh tahap pra sosialisasi pada para pedagang di Pasar Prawirotaman yang kini sudah selesai

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Azka Ramadhan
Pasar Prawirotaman Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai menempuh tahap pra sosialisasi pada para pedagang di Pasar Prawirotaman yang kini sudah selesai direvitalisasi.

Tahapan ini ditempuh, sebelum dilakukan pengundian untuk menentukan los tempatnya berdagang.

Kepala Disperindag Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono mengatakan, melalui pra sosialisasi, pihaknya berharap bisa muncul kesepahaman antara pedagang dengan pemerintah.

Meski ke depannya akan digulirkan lagi sosialisasi intensif pada tanggal 3-10 November 2020.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pengangguran, Bappeda DI Yogyakarta Berikan Program Pelatihan untuk Pekerja

Baca juga: Peringatan BMKG : Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sejumlah Wilayah Ini Selasa Esok

"Untuk memberi pemahaman pada pedagang. Kemarin kita juga ke lokasi, ketemu perwakilan pedagang, ini termasuk pra sosialisasi. Nanti secara masif akan kita sampaikan, waktu sosialisasi," ujarnya, Senin (1/11/2020).

Dengan bangunan serba baru dan jauh lebih moderen, para pedagang diharapkan dapat memahami langkah penataan yang kini tengah digodog Pemkot Yogyakarta.

Sebab, para pedagang kini, tak bisa serta merta memilih los, di lokasi yang dulunya menjadi tempatnya berjualan.

"Sekarang masih tarik ulur, beberapa pedagang ada yang punya pemahaman bahwa prinsipnya harus sesuai dengan keinginan sendiri. Padahal, kita sudah siapakan penataan, berdasar zonasi dan kondisi," ungkapnya.

Menurut, Yunianto Pasar Prawirotaman sendiri dihuni oleh 619 pedagang dengan berbagai komoditas.

Nantinya, khusus lantai satu, akan ditempati pedagang ikan dan daging.

Lalu, lantai dua untuk penjual kebutuhan pokok, bumbu dapur, serta segala macam sayur mayur dan buah.

Baca juga: Komoditas Perguruan Tinggi Sumbang Inflasi Terbesar di Yogyakarta

Baca juga: DPRD DI Yogyakarta Dukung Bentor Tetap Beroperasi Saat Penerapan Semi Pedestrian Malioboro

Sedangkan di lantai tiga, menampung pedagang asesoris, pecah belah, maupun sentra kuliner siap saji. Sementara di roof top lantai empat, seperti diketahui bersama, menjadi pusat pengembangan ekonomi kreatif (ekraf), dengan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang.

"Pedagang yang selama ini menjual bahan makanan basah, kita sepakat, ditaruh di lantai bawah, karena sudah dibikin konstruksinya. Lalu, yang lainnya kita siapkan di lantai dua dan tiga. Sudah kita sesuaikan," tandasnya.

"Meskipun ini pasar rakyat, pasar tradisional, harus sama-sama paham, karena kita menerapkan sistem green building, pasar sehat. Sehingga, ya pedagangnya sekarang tidak bisa semaunya sendiri lah," tambah Yunianto.

Sesuai rencana yang telah disusun Diperindag, seusai proses sosilasiasi selesai, bakal dilakukan lotre penempatan los bagi pedagang pada 9-17 November mendatang.

Kemudian, para pedagang kemungkinan mulai direlokasi menuju gedung senilai Rp 67 miliar ini pada 16-30 November 2020.

"Nanti peresmiannya mungkin minggu pertama Desember. Tapi, karena masih dalam kondisi Covid-19, peresmiannya pun tidak kita ramaikan," pungkasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved