Selama Long Weekend Maulid Nabi, Jumlah Pendaki di Gunung Lawu Tak Alami Peningkatan
Selama Long Weekend Maulid Nabi, Jumlah Pendaki di Gunung Lawu Tak Alami Peningkatan
Ia mengungkapkan kepadatan mulai terlihat sejak pintu atau loket jalur pendakian itu dibuka atau sekitar pukul 08.00 WIB.
Itu terjadi lantaran para pendaki sudah menginap di sekitaran jalur pendakian sejak Sabtu (15/8/2020) malam.
"Nunggunya dari semalam, ada yang datang dini hari, dan langsung mencari tempat untuk menginap," ujar Budi kepada TribunSolo.com.
Budi menduga mereka datang lebih awal lantaran takut kehabisan kuota yang disediakan pengelola jalur pendakian Cemoro Sewu.
Pasalnya, jumlah pendaki yang diperbolehkan mendaki hanya 800 orang saja.
"Di sana juga ada pembatasan kuota. Mungkin karena takut tidak kebagian kuota, jadinya rebutan untuk registrasi," ujar dia.
Pria yang kesehariannya menjadi relawan di pos Cemoro Kandang itu mengatakan dirinya mendapat kabar bahwa ada peningkatan jumlah kuota pendaki melalui Cemoro Sewu.
"Saya tanya ke basecamp pembatasan kuota untuk hari ini 800 tapi seribu lebih juga naik," ucap Budi.
"Jadi istilahe malah lebih seharusnya 800, 800 harusnya sudah di-off makanya jadi seribu plus naik ke Cemoro Sewu," tambahnya.
Animo tinggi para pendaki yang ingin mendaki sampai puncak Gunung tak lepas dari keinginan mengikuti tradisi upacara bendera yang rutin dihelat tiap 17 Agustus.
"Ini momennya kemerdekaan memang ketika momen seperti ini dari tahun ke tahun tetap selalu ramai kalau 17 Agustus," kata Budi.
Budi mengungkapkan, saat ini kepadatan tidak lagi nampak di pintu-pintu masuk jalur pendakian, baik di Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu.
"Itu cuma tadi pagi saja mereka ketakutan kalau tidak kebagian kuota kayak antri sembako," ungkapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Libur Panjang Pendakian Gunung Lawu Tak Viral Lagi, Jalur Tak Membludak dan Tak Diserbu Pendaki