Kisah Pohon Jati Denok di Blora Jawa Tengah, Pohon Raksasa dengan Keliling Batang 6,5 Meter
Kisah Pohon Jati Denok di Blora Jawa Tengah, Pohon Raksasa dengan Keliling Batang 6,5 Meter
Kisah Putri Gumeng Tolak Lamaran Raja
Di balik itu semua, rupanya ada cerita antara seorang perempuan cantik jelita bernama Citro Wati atau Putri Gumeng anak dari Raja Purwo Carito.
Penuturan Humas KPH Randublatung, Harmanto kisah antara Jonggrang dan Citro Wati ini bermula dari sebuah tempat bernama Kedung Putri.
Konon tempat tersebut menjadi favorit untuk mandi bagi Putri Gumeng.
"Kedung Putri terletak di sebelah utara KPH Randublatung, kurang lebih 10 kilometer dari pusat Randublatung, tepatnya di petak 52 RPH Gumeng BKPH Temanjang atau masuk Desa Tanggel Kecamatan Randublatung" ujar Harmanto.
Harmanto menceritakan, kisah Kedung Putri dimulai pada zaman di mana terdapat suatu daerah yang bernama Negara Purwocarito atau sekarang Desa Gumeng yang dipimpin oleh seorang raja bernama Dian Gondo Kusumo dengan permaisuri Loro Girah.
Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak yaitu Citro Menggolo, Citro Kusumo, dan Citro Wati. Masing-masing keturunan Dian Gondo Kusumo diberi kekuasaan untuk memimpin tiga kerajaan.
Citro Menggolo didapuk memimpin wilayah Mlumpang sekarang wilayah Mrembes, Citro Kusumo didapuk memimpin kerajaan di Balekambang sekarang Desa Temetes, dan Citro Wati kerajaanya di Purwocarito sekarang Desa Gumeng.
Di sini, Citro Wati yang menonjol kerena memiliki paras yang cantik.
Karena kecantikannya itu maka banyak putra raja tertarik dan ingin meminangnya.
Sampai pada akhirnya Putri Citro Wati dilamar oleh dua raja yaitu Begede Katong dari kerajaan Pandan dan Jonggrang Prayungan dari kerajaan Atas Angin.
Kedua raja itu akhirnya perang untuk merebutkan Citro Wati, namun keduanya belum ada yang kalah dan menang dalam peperangan tersebut.
Akhirnya Citro Wati datang dan menolak lamaran baik dari Begede Katong maupun Jonggrang Prayungan.
Karena merasa ditolak, Begede Katong marah dan mendatangkan angin ribut untuk menghancurkan negara Purwo Carito.
Akibatnya negara Purwo carito luluh lantak rata dengan tanah.