Dishub Kota Yogyakarta: Warga Diminta Menghindari Ruas Jalan yang Berpotensi Macet
Fenomena kemacetan yang terjadi di sejumlah ruas jalan yang ada di Kota Yogya saat libur panjang (long weekend) memang tidak dipungkiri
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Fenomena kemacetan yang terjadi di sejumlah ruas jalan yang ada di Kota Yogya saat libur panjang (long weekend) memang tidak dipungkiri oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta.
Masyarakat diminta memahami situasi tersebut.
Pasalnya, jumlah kantong parkir yang ada di Kota Yogya dengan luas sekitar 32 kilometer persegi tidak terlalu banyak.
Kepala Dishub Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengatakan, saat long weekend memang terjadi penambahan volume kendaraan yang masuk ke kota, baik dari wisatawan yang berasal dari wilayah DI Yogyakarta (DIY) maupun dari luar DIY.
"Kita sudah menempatkan sejumlah signing dan penambahan personel serta koordinasi dengan jajaran Polresta Yogyakarta untuk memberikan imbauan kepada pengendara kendaraan bermotor agar menghindari ruas jalur yang berpotensi terjadi penumpukan kendaraan. Apalagi, di Tugu ada proyek revitalisasi. Kami juga berikan imbauan melalui media sosial kami," ujar Arif saat dikonfirmasi pada Kamis (29/10/2020).
Baca juga: Libur Panjang, Operasi Yustisi Menyasar Tempat Wisata di Kota Magelang
Ia tidak memungkiri soal kemacetan yang terjadi di sejumlah ruas yang ada di kota.
Terutama, ruas jalan yang menuju ke Malioboro.
Oleh karena itu, ia meminta pengertian dari masyarakat untuk menghindari ruas jalan yang berpotensi terjadi penumpukan kendaraan saat long weekend.
"Karena gak mungkin jika dikatakan tidak akan macet. Tapi kan kita berupaya untuk meminimalisirnya. Harapan kami juga masyarakat memahami fenomena tersebut. Kapasitas jalan di kota terbatas, apalagi kantong parkir di Yogya terbatas," sambung Arif.
Kantong parkir dinilai oleh Arif memang menjadi dilema yang dihadapi oleh Kota Yogya.
Ia mencontohkan, kantong parkir yang tersedia di Malioboro tidak cukup untuk menampung volume kendaraan yang masuk ke ikon wisata kota gudeg tersebut.
Apalagi, saat terjadinya liburan panjang.
"Bola bali saya sampaikan ya, kalau bicara soal kajian terkait dengan berapa kapasitas yang diperlukan untuk mencukupi lahan parkir bagi kendaraan yang masuk ke Malioboro. Separuh Malioboro itu dibabat untuk lahan parkir aja tidak cukup. Gitu ya," ujar Arif.
Oleh karena itu, Arif mengimbau agar masyarakat maupun wisatawan yang ingin mengunjungi Malioboro bisa parkir di Ngabean yang jarak tempuhnya tidak sampai 1,5 kilometer.
"Kita harapkan pengunjung maupun wisatawan yang ingin ke Malioboro tidak harus memaksakan diri untuk parkir di dekat Malioboro. Ngabean itu masih sering selo. Padahal jarak tempuhnya tidak sampai 1,5 kilometer," sambung Arif.