Bantul

Debat Perdana Pilkada Bantul 2020, Halim vs Suharsono : Pertarungan Ide dan Pesona

Debat perdana yang mempertemukan calon Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih vs Suharsono, dinilai berjalan landai.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Tangkapan layar Debat Calon Bupati Bantul 2020
Screenshot tangkapan layar momen debat publik putaran pertama Pilkada Bantul 2020 yang ditayangkan TV lokal jejaring nasional dan live streaming KPU Bantul. Debat tersebut mempertemukan Calon Bupati, Abdul Halim Muslih Vs Suharsono. 

Pertanyaannya itu ringan namun kuat, mencerminkan pesona diri.

Abdul Halim Muslih yang juga merupakan Wakil Bupati non-aktif tidak kehilangan akal.

Ia menjawab, dirinya bersama Suharsono, telah bersama-sama hampir lima tahun dan akan segera selesai, telah mengarungi berbagai macam suka dan duka.

Tentu ada prestasi dan ada kekurangan target dan itu sama-sama diketahui bersama.

Terkait dengan bebas korupsi, Halim mengatakan, apabila korupsi dilihat secara formal dan berujung kasus di Kejaksaan dan pengadilan, sampai hari ini di pemerintahan Bantul yang ia jalani bersama Suharsono, memang tidak ada.

"Tetapi apakah itu cukup? Kita merasa puas tidak pernah ada korupsi. Karena korupsi bisa berbentuk beragam jenis dan cara yang tidak selalu berakhir di Kejaksaan dan Pengadilan," tukas Halim. 

Bak umpan bersambut, pada segmen tanggapan, Suharsono langsung menyaut, dengan mengatakan bahwa capaian itu memang belum puas.

Baca juga: Debat Publik di Pilkada Bantul Akan Berlangsung 3 Putaran, Angkat Persoalan Covid-19

Tapi, tidak adanya kasus korupsi di Bantul, karena dirinya mengaku selalu mengawasi dan menyampaikan kepada staf untuk bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 

"Selama staf saya sesuai dengan perintah saya. Sesuai aturan perundang-undangan, kalau masih disalahkan, ada yang komplain, saya sebagai pimpinan yang bertanggung jawab pada anak buah saya," tuturnya. 

Pada segmen kelima, debat inspiratif, masing-masing calon, Suharsono dan Abdul Halim Muslih saling melempar pertanyaan.

Seperti disampaikan Nanang, Ide dan gagasan kandidat nomor urut 1, relatif lebih muncul, dibandingkan kandidat nomor urut 2.

Itu terlihat, misalnya, ketika Suharsono bertanya kepada Abdul Halim Muslih. 

 "Langkah apa yang akan dilakukan pak Halim, untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi?"

Halim menjawab dengan memunculkan ide dan gagasan.

Bahwa pemerintah yang bersih dibangun melalui revolusi mental dan reformasi birokrasi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved