Antisipasi Erupsi Gunung Merapi, Bupati Magelang Minta Jajarannya Cek Kondisi Jalur Evakuasi
Antisipasi Erupsi Gunung Merapi, Bupati Magelang Minta Jajarannya Cek Kondisi Jalur Evakuasi
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kabupaten Magelang mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi erupsi Gunung Merapi.
Salah satu persiapan yang dilakukan adalah memastikan jalur evakuasi pengungsi di kawasan lereng Merapi dalam kondisi baik.
Dengan begitu, jika sewaktu-waktu Gunung Merapi mengalami erupsi, proses evakuasi bisa berjalan lancar.
Bupati Magelang Zaenal Arifin pun telah memberikan instruksi kepada jajarannya untuk memastikan kondisi jalur evakuasi pengungsi dalam kondisi baik.
Menurutnya, saat ini telah dicek dan dipetakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama instansi terkait, termasuk kondisi Tempat Evakuasi Akhir (TEA).
"Kita pastikan jalur evakuasi seperti apa, kondisi TEA, kapasitasnya seperti apa. Ini sedang dilakukan pemetaan oleh BPBD terkait itu, kita kerja sama seluruh sektor. Terus siapa yang bertanggung jawab di titik-titik, kalau (erupsi) itu datang,” kata Zaenal, Selasa (27/10/2020).
Untuk diketahui, lebih dari setahun ini tingkat aktivitas Gunung Merapi berada pada level II (Waspada).
Baca juga: Gunung Merapi Hari Ini Pantau Disini
Baca juga: Pakar Geografi UGM Jelaskan Tantangan Evakuasi Bencana Merapi di Masa Pandemi
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada level tersebut ada potensi bahaya luncuran awan panas dari ubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.
BPPTKG juga telah merekomendasikan agar tidak ada aktivitas manusia pada area dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Rekomendasi ini menjadi perhatian dari seluruh OPD terkait kebencanaan dan relawan serta masyarakat di sekitar Gunung Merapi, khususnya yang berada pada wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
Kawasan ini meliputi 19 desa di tiga Kecamatan yaitu, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Dukun, dan Kecamatan Srumbung.
“Peningkatan status belum ada dari BPPTKG, cuma kita sebagai pemerintah tugasnya melindungi masyarakat, baik (dari bencana) non alam, maupun dari alam.
BPBD telah melakukan rakor dengan seluruh sektor, untuk antisipasi, apalagi di situasi pandemi," ungkap Zaenal.
Zaenal berujar, telah menggelar apel siaga untuk menghadapi bencana dan libur panjang di halaman kantor Pemda Magelang, Selasa (27/10/2020).
Apel diikuti seluruh personel dari BPBD Kabupaten Magelang, Polres Magelang, Kodim Magelang dan relawan.