Musim Hujan Datang, Bupati Magelang Imbau Masyarakat Waspada Potensi Bencana
Bupati Magelang, Zaenal Arifin, mengatakan, dari informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kabupaten Magelang menggelar apel gelar pasukan kesiapsiagaan bencana Tahun 2020 di halaman Setda Kabupaten Magelang pagi ini, Selasa (27/10/2020).
Apel ini sebagai persiapan menghadapi musim penghujan yang telah datang.
Bupati Magelang, Zaenal Arifin, mengatakan, dari informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang, musim penghujan di wilayah Kabupaten Magelang Tahun 2020/2021 diperkirakan mulai pada awal Oktober 2020.
Musim hujan ini disertai adanya badai La Nina yang akan menyebabkan peningkatan curah hujan 40 persen lebih tinggi dari biasanya. Oleh karena itu, semua pihak termasuk masyarakat harus siap menghadapi anomali cuaca ini.
Baca juga: Lansia di Ponjong Gunungkidul Tewas Seusai Tertimpa Ranting Pohon
Baca juga: Gubernur DIY Sri Sultan HB X Belum Tetapkan UMP DI Yogyakarta 2021
"Masyarakat Kabupaten Magelang harus waspada terhadap dampak dari curah hujan tinggi yaitu bencana hidrometeorologi (bencana yang disebabkan oleh air) seperti banjir dan tanah longsor, sedangkan puncaknya akan terjadi pada bulan November-Desember tahun 2020," ujarnya, Selasa (27/10/2020).
Status Gunung Merapi saat ini sendiri berada pada status Waspada (Level II).
Status ini perlu mendapat perhatian dari seluruh SKPD yang terkait dengan kebencanaan dan relawan serta masyarakat di sekitar Gunung Merapi.
Khususnya yang berada pada wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yang meliputi 19 desa di tiga Kecamatan yaitu, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Dukun, dan Kecamatan Srumbung.
Menurut Zaenal, selain bencana alam juga tidak kalah pentingnya adalah bencana non alam seperti yang sedang mewabah di seluruh penjuru dunia yaitu Covid-19 yang sampai saat ini juga belum mereda dan perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.
"Terus sosialisasikan protokol kesehatan Covid-19 terutama 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) di semua sektor masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Cerita Usna, Perempuan yang Memberi Pakaian kepada Pria Tanpa Busana di Magelang
Baca juga: Wisata Air di Klaten Kembali Dibuka, Begini Persiapan Umbul Ponggok
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto mengungkapkan, kondisi terkini Gunung Merapi saat ini berdasarkan informasi dari BPPTKG telah menunjukan adanya peningkatan aktivitas.
Namun, BPPTKG tidak dapat memastikan secara pasti akan meletus atau tidak. Sementara itu, kewajiban semua pihak adalah meningkatkan kewaspadaan.
"Meningkatkan kewaspadaan itu dapat dilakukan mulai dari mempersiapkan SDM, peralatannya, dan tata kelola manajemen kebencanaannya, Yang bertujuan untuk mengurangi resiko bencana. Kami sebagai aparat terkait, yang memiliki tugas memberikan perlindungan kepada masyarakat tentunya harus melakukan langkah yang terbaik dengan mempersiapkan diri meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Apel gelar pasukan kesiapsiagaan bencana sendiri dihadiri BPBD Kabupaten Magelang, Satpol PP, Polres Magelang, Kodim 0705/Magelang, Damkar Kabupaten Magelang, Tagana, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang. (Rfk)