Jelang Libur Panjang, Pos Scan QR Code Malioboro Belum Diperbaiki
Jelang masa libur panjang cuti bersama diakhir pekan mendatang, pos pemantauan dan registrasi pengunjung di kawasan Malioboro tak kunjung diperbaiki
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Hari Susmayanti
Petugas kami juga masih manual lewat aplikasi JSS. Tapi ya memang repot kalau satu-satu, kalau wisatawan datangnya rombongan kan pasti berkerumun karena antre," ujarnya.
"Sementara petugas juga terbatas dan kan tidak mesti fokus ke sana terus," sambungnya.
Sebelumnya, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyatakan, pihaknya berharap kejadian Agustus 2020 lalu jangan sampai terulang lagi.
Pasalnya, saat itu kasus penyebaran virus corona di Kota Gudeg melonjak cukup signifikan seusai melewati libur panjang.
Peningkatan jumlah itu terutama di kawasan-kawasan yang menjadi rujukan wisatawan.
Salah satunya kawasan Malioboro yang diprediksi menjadi pusat keramaian, kini semakin diperketat protokol kesehatannya.
“Makanya, saat ini semua pelaku usaha di Malioboro, selain masker, juga memakai face shield,” klaim dia.
Meski melakukan penegakan prokes yang sangat ketat, Wawali mengaku hal itu bukan berarti ingin membuat suasana Kota Yogyakarta menjadi sebuah kota yang menakutkan.
Namun, hal itu dilakukan agar tetap membuat suasana dan kondisi Malioboro nyaman, tidak tegang dan senantiasa menghibur.
“Pembatasan wisatawan di Malioboro yang maksimal satu zona dibatasi 500 orang masih berlaku dan diterapkan dalam libur panjang nanti,” kata Heroe. (Tribunjogja/Yosef Leon Pinsker)