Kulon Progo
Upacara Peringatan Hari Santri di Kulon Progo Digelar Secara Sederhana
Pemkab Kulon Progo menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional Kabupaten Kulon Progo secara sederhana di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional Kabupaten Kulon Progo secara sederhana di tengah pandemi Covid-19.
Sehingga pelaksanaan upacara disiarkan secara live streaming oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kulon Progo melalui channel YouTube KulonprogoTV.
Adapun tema yang diangkat pada peringatan ini yaitu Santri Sehat Indonesia Kuat.
Tema ini merupakan komitmen bersama dalam mendorong kemandirian dan kekhasan pesantren.
Sehingga jika para santri sehat bisa melewati pandemi Covid-19 dengan baik maka negara juga akan sehat dan kuat.
Baca juga: Peringatan Hari Santri Nasional di Gunungkidul Tetap Meriah Meski di Tengah Pandemi
Panitia Hari Santri Tingkat Kabupaten Kulon Progo tahun 2020, Ahmad Fauzi mengatakan maksud pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan keputusan presiden RI Nomor 22 tahun 2015 tentang penetapan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri dan surat edaran menteri Indonesia Nomor 43 tahun 2020 tentang peringatan hari santri tahun 2020.
"Sehingga bertujuan untuk mengenang dan meneladani serta menganjurkan para santri dan ulama dalam perjuangan membela dan mempertahankan garis kepemimpinan Indonesia dengan semangat kebangsaan, cinta tanah air, rela berkorban serta kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara," ucapnya Kamis (22/10/2020).
Sementara, Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan pihaknya mengajak untuk membangkitkan semangat kesatuan dan kebangsaan terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Selain itu juga mengajak seluruh aspek masyarakat, lembaga dan pemerintah untuk bersinergi dan bekerjasama agar pandemi dapat dilewati dengan baik.
"Mari terus jalankan protokol kesehatan secara ketat di lingkungan masing-masing agar memutus mata rantai penyebaran Covid-19," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)