Jawa
Wali Kota Magelang Tegaskan Lagi Soal Netralitas ASN pada Pilkada 2020
Wali Kota Magelang meminta ASN tetap bersikap netral dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang Tahun 2020.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, menegaskan kembali soal netralitas bagi ASN di Pemkot Magelang.
Ia meminta ASN tetap bersikap netral dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang Tahun 2020.
Meski demikian, ia menilai ASN di Pemkot Magelang sudah paham aturan netralitas ASN ini.
Pihaknya selalu memberikan briefing soal ini dari dalam.
Ia mengatakan, netralitas terjaga dengan baik dan kondusif.
Baca juga: Jadi Juru Kampanye di Pilkada 2020, Wali Kota Magelang Ajukan Cuti
"Saya kira sudah paham netralitas. Tahu lah. Aturan. Sudah kita briefing di dalam. Sudah, netralitas terjaga dengan baik dan kondusif. Saya selalu, tak hanya saya, tapi juga sekda, kepala BKPP (memberi arahan netralitas)," katanya, Rabu (21/10/2020), diwawancarai usai menyerahkan bantuan untuk PKL, koperasi dan pengrajin mainan terdampak Covid-19 di Pendopo Pengabdian, Rumah Dinas Wali Kota Magelang.
Menanggapi oknum lurah yang hadir di posko pemenangan salah satu paslon Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang Tahun 2020, menurutnya telah mengetahui aturan soal netralitas.
"Kalau di tempat posko ya mungkin wilayahnya, mungkin jagong atau apa. Kalau di tempat begitu, ya mungkin pas duduk. Saya kira sudah paham netralitas," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Kota Magelang, Endang Sri Rahayu, mengatakan, pihaknya menemukan adanya oknum lurah di sebuah kecamatan di Kota Magelang.
Yang bersangkutan diketahui datang ke acara di posko pemenangan satu di antara paslon.
Saat ditanya, yang bersangkutan hadir sebagai pemantau protokol kesehatan.
Baca juga: 1.631 Petugas KPPS Direkrut Bertugas di 233 TPS di Kota Magelang
Namun, ternyata tidak menerapkan protokol kesehatan dan tak mengenakan masker.
Kejadiannya terjadi pada kamis minggu lalu.
"Beliau datang ke posko pemenangan. Saat kita tanya, hadir sebagai undangan? tidak. Kemudian kita klarifikasi. Beliau, kehadiran di sana mengaku sebagai pemantau protokol kesehatan. Hadir di sana, duduk, tetapi kok tidak protokol kesehatan, tak membawa masker," katanya, usai penetapan DPT di Hotel Puri Asri, Kota Magelang, Kamis (15/10/2020).
Pihaknya telah mengundang yang bersangkutan dan meminta klarifikasi.
Klarifikasi dilakukan pada hari senin-selasa pekan lalu.
Setelah itu, pihaknya akan melakukan kajian melalui divisi penindakan. (TRIBUNJOGJA.COM)