Balar Yogya Luncurkan Jelajah Virtual Situs Kuno Liyangan Temanggung

Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta meluncurkan produk Virtual Reality (VR) dan Virtual Tour (VT) Situs Liyangan, Purbasari, Ngadirejo, Temanggung.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Kurniatul Hidayah
IST
IST Liyangan 

Menurutnya, produk seperti ini momentum mengangkat sejarah budaya Nusantara lewat cara baru. Ia prihatin karena konten edukasi anak masih sangat terbatas.

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis 22 Oktober 2020, Simak Prediksi Peruntungan 12 Horoskop untuk Esok Hari

Baca juga: Festival Film Internasional Busan Digelar Secara Daring Setelah Ditunda Dua Pekan

“Film anak-anak di televisi diracuni unsur-unsur dari luar, bukan nilai kita sendiri,” kata I Made Geria sembari mengapresiasi bagaimana situs komprehensif Liyangan bisa menarik kunjungan ribuan murid sekolah.

Menrutnya, Situs Liyangan terhitung sangat lengkap untuk pembelajaran. “Kita bisa belajar etika bumi di Liyangan, ada erupsi gunung api, lingkungan, arsitektur, arkeologi, dan kebudayaannya,” katanya.

Putri Taniardi, peneliti Balar Yogyakarta yang terlibat produksi  VR dan VT ini menjelaskan, secara teknis penggarapan dilakukan sejak April 2020.

Setelah diskusi penyiapan materi, dilakukan pengambilan gambar di lapangan di tengah pandemi  virus corona, mematuhi protocol kesehatan secara ketat.

“Kita sangat terbantu hasil penelitian Liyangan yang lengkap, dan tiap tahun diperbarui terus menerus,” imbuhnya.

Kepala Balitbang Kemdikbud, Totok Suprayitno PHd, mengatakan,  produk ini merupakan usaha membangun peradaban masa depan supaya lebih maju.

“Jika kita melihat Liyangan, imajinasi kita berselancar ke masa lalu. Saya sekali ke Liyangan, dan ini sebuah peradaban yang berasal dari proses dan produk pendidikan,” kata Totok.

“Melihat Liyangan adalah proses dan produk pendidikan masa lalu, yang hasilnya bisa kita lihat sekarang ini setelah diteliti,” lanjut Totok.

Baca juga: BERITA TIMNAS U-19 : Tiga Hal yang Jadi Sorotan Shin Tae-yong dari Penggawa Skuat Garuda Nusantara

Baca juga: Pengumuman Hasil CPNS 2019, Berikut Syarat Administrasi yang Harus Disiapkan Bila Dinyatakan Lolos

Penelitian arkeologi menurutnya sangat penting untuk kemajuan pendidikan dan peradaban bangsa Indonesia. “Lebih penting lagi, ayo hubungkan arkeologi ini dengan pendidikan anak-anak,” tegasnya.

“Saya hargai usaha ini, Liyangan tidak hanya bisa dinikmati warga sekitar, tapi bisa dilihat warga masyaraat dari manapun,” imbuh Totok.

Dilihat secara konten di VR maupun VT, tampilan dibuka suasana gerbang Desa Purbasari , lalu muncul tombol informasi yang jika diklik akan memunculkan informasi awal Liyangan.

Selanjutnya seperti Google Street View, pengunjung bisa berjalan-jalan mengikuti tanda panah putih di jalan setapak menuju ke komplek situs.

Di depan komplek situs, muncul tombol info menyajikan Eagle View. Ini fitur yang menyajikan pandangan dari udara 360 derajat.

Setelah menyaksikan VR dan VT, Kepala Balitbang Kemdikbud Totok Suprayitno memuji sebagai karya hebat. “Ini awal yang sangat baik. Terimakasih. Saya tidak harus ke Liyangan,” katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved