Penanganan Covid
Sebagian Besar Santri Terpapar COVID-19 di Sleman Dilaporkan Sembuh, Ini Penjelasan Dinkes Sleman
Dua pondok pesantren tersebut berada di Kapanewon Ngaglik dan satu pondok pesantren berada di Kapanwon Prambanan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebagian santri di tiga pondok pesantren di Sleman yang terpapar COVID-19, kini dilaporkan sudah mulai sembuh.
Dua pondok pesantren tersebut berada di Kapanewon Ngaglik dan satu pondok pesantren berada di Kapanwon Prambanan.
Koordinator Data COVID-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Wirdasari Hasibuan, mengatakan Dinkes Sleman telah melakukan tracing pada 829 santri di pondok pesantren Ngaglik.
Hasilnya ditemukan 135 santri positif COVID-19.
Baca juga: Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19, Satu Perusahaan Telekomunikasi di Sleman Terancam Sanksi
Baca juga: Peta Sebaran Kasus Baru Covid-19 hingga Senin 19 Oktober 2020 Pagi Ini, Data Rinci di 34 Provinsi
Setelah dinyatakan positif, santri menjalani perawatan dan isolasi di pondok pesantren tersebut.
Hingga saat ini, sebanyak 85 santri sudah dinyatakan sembuh (negatif COVID-19).
"Untuk menjaga agar tidak terjadi reinfeksi, para santri masih melakukan isolasi. Sampai hari ini dilaporkan 85 sembuh, negatif COVID-19. Penularan di pondok pesantren saat ini mengarah ke sembuh semua," katanya, Senin (19/10/2020).
Sedangkan untuk santri di pondok pesantren Kapanewon Prambanan, ia mencatat ada 21 santri yang terpapar COVID-19.

Hingga saat ini, semua santri di pondok pesantren tersebut dinyatakan sembuh.
"Pondok pesantresn Prambanan dari 21 orang, semuanya sudah sembuh. Sama (dengan pondok pesantren Ngaglik), santri masih menjalani isolasi," sambungnya.
Namun demikian, masih ada penularan di pondok pesantren lain yang berada di Kapanewon Moyudan.
Pihaknya mencatat ada tujuh kasus penularan baru di pondok pesantren tersebut.
Dengan adanya temuan kasus, Dinkes Sleman langsung bergerak untuk melakukan tracing.
Baca juga: Malioboro Berface Shield, Upaya Kota Yogya Geliatkan Sektor Pariwisata
Baca juga: Khawatir Covid-19, Warga Sempat Enggan Pastikan Kondisi Tukang Becak yang Meninggal di Malioboro
Yang menjadi sasaran tracing pertama adalah kontrak erat dari para santri yang berada di pondok pesantren.