Jawa
Situs Petirtaan Mantingan Magelang Diduga Berasal dari Abad ke-9
Situs Petirtaan Mantingan berasal dari masa klasik pertengahan sekitar abad ke-9 tampak dari modelnya.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
"Kalau kita dari tahap 1, 2 sampai 3 ini melengkapi komponen, untuk nanti supaya bisa distudi lagi kelayakan, apakah layak pugar atau tidak. Dan kemarin memang ada beberapa komponen kita temukan dan mungkin masih banyak lagi yang disitu tentunya tidak jauh dari situ," tuturnya.
Baca juga: Warga Penghayat Gelar Ritual atas Penemuan Situs Baru di Magelang
Penggalian terakhir dipusatkan di sisi selatan untuk memastikan bentuk dari situs tersebut.
Dari penggalian tahap 1 dan 2, bentuk petirtaannya baru diidentifikasi.
Bentuknya tipe kolam, atau letter U atau setengah kotak.
Di ekskavasi tahap tiga ini, tim memastikan bentuk setengah kotak atau letter U.
"Jadi kalau 1, 2 kemarin sudah mengidentifikasi atau diduga petirtaannya kan ada beberapa tipe, ada tipe kolam, seperti letter U atau setengah kotak, ini kemarin berhasil kita pastikan kalau itu bentuknya setengah kotak atau letter U," ujarnya.
Tim BPCB Jateng juga menemukan bentuk ujung dari petirtaan sayap barat.
Pada proses pembangunannya dulu, mereka melakukan rekayasa.
Lereng gunung menyatu dengan Bukit Singo Barong, lalu dipangkas dan struktur petirtaan diletakkan di sana.
"Ya kita menemukan bentuk ujung dari petirtaan yang sayap barat kan diketahui bentuk ujungnya. Bentuk ujungnya struktur petirtaan ini dulu waktu proses pembuatannya ada semacam rekayasa, jadi suatu lereng gunung yang menyatu dengan bukit Singo Barongnya itu, kemudian di cutting atau dipangkas itu kemudian diletakkan struktur dari petirtaan itu dan pada bagian ujungnya hanya di tampakkan sisi mukanya sedikit dan setelah itu padas lagi," ujarnya.
Waktu pembangunan situs tersebut masih belum diketahui secara pasti karena tidak ada prasasti yang menunjukkan angka tahun.
Pihaknya pun menggunakan pertanggalan relatif melalui profil candi dari bawah.
Dari model-model klasik pertengahan sekitar abad ke-9.
"Karena tidak prasasti jelas menunjukkan angka tahunnya jadi memakai pertanggalan relatif melalui profil candi yang dari bawah mungkin pondasi, kemudian di genta, kemudian belah rotan, dan seterusnya. Itu menunjukkan model-model klasik pertengahan sekitar abad ke-9," tuturnya.
Situs petirtaan ini penting.