Harga dan Permintaan Naik, Pemda DI Yogyakarta Berencana Mendatangkan Cabai dari Luar Daerah
Komoditi cabai konsumsi di DI Yogyakarta (DIY) kembali mengalami fluktuasi harga yang cukup signifikan.
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
YOGYA,TRIBUN - Komoditi cabai konsumsi di DI Yogyakarta (DIY) kembali mengalami fluktuasi harga yang cukup signifikan.
Hal ini disebabkan petani belum memasuki masa panen dan bertambahnya permintaan pada pekan kedua Oktober 2020.
Jika harga cabai konsumsi terus naik, maka dimungkinkan DIY akan mendatangkan komoditi ini dari daerah lainnya yang produksinya berlebih.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yanto Apriyanto menjelaskan, cabai konsumsi di DIY menunjukkan kenaikan harga yang cukup signifikan saat ini.
Hal ini disebabkan cabai jenis konsumsi ini permintaannya naik dan belum masa panen yang diperkirakan baru terjadi pada November 2020 mendatang.
• PKL Malioboro Lakukan Pendataan Kerugian Seusai Demo yang Ricuh
• Masih Ada Toko Modern di Bantul yang Tak Patuh Protokol Kesehatan
"Kami tengah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY apabila harga cabai konsumsi terus mengalami kenaikan dan permintaan semakin besar agar dapat mendatangkannya dari daerah lain. Kami masih melakukan inventarisasi daerah-daerah yang sedang surplus dan panen komoditi cabai konsumsi sekarang ini," ujarnya Minggu (10/11/2020).
Yanto menuturkan kenaikan harga komoditi cabai konsumsi paling signifikan terjadi pada cabai merah besar dari Rp 37.000 menjadi Rp 38.000/ kilogram, disusul cabai merah keriting dari Rp 27.300 menjadi Rp 28.300/ kilogram.
Sebaliknya harga komoditi cabai rawit justru turun tipis yaitu cabai rawit hijau dari Rp 14.300 menjadi Rp 14.000/ kilogram dan cabai rawit merah dari Rp 15.000 menjadi Rp 14.300/kilogram.
• Dinas Pariwisata DI Yogyakarta: Anarkisme Mencederai Sektor Pariwisata
• Satpol-PP: Kesadaran Warga di Bantul Pakai Masker Cukup Bagus, Angka Pelanggaran Fluktuatif
"Kenaikan harga cabai keriting masih relatif wajar, bahkan komoditi cabai rawit justru mengalami tekanan harga tetapi tidak sampai terjun bebas," imbuhnya.
Dari hasil monitoring perkembangan di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta pada Jumat (9/10/2020) lalu ia mengatakan bahwa kenaikan harga tidak hanya dialami cabai konsumsi tetapi bahan pangan pokok pangan lainnya.
Seperti kenaikan harga pada tepung terigu dari Rp 7.200 menjadi Rp 7.500/ kilogram, telur ayam ras dari Rp 19.300 menjadi Rp 19.700/ kilogram yang masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 24.000/ kilogram.
Kemudian harga bawang merah dari Rp 26.300 menjadi Rp 28.700/ kilogram yang juga masih dibawah HET sebesar Rp 32.000/ kilogram. (nto)
