Aksi Tolak Omnibus Law

Sejumlah Demonstran Terluka dan Fasilitas Gedung DPRD DI Yogyakarta Rusak

Sejumlah peserta yang berasal dari elemen mahasiswa dan sejumlah organisasi masyarakat sipil lainnya terlibat lempar-lemparan dengan petugas keamanan.

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
Massa aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law dari berbagai elemen terlibat kericuhan dengan aparat keamanan di depan DPRD DI Yogyakarta, Kamis (8/10/2020). 

"Kerusuhan-kerusuhan ini sama sekali tidak membantu tuntutan para pekerja. Insiden ini hanya akan menodai perjuangan rekan-rekan pekerja maupun tuntutan yang menginginkan agar UU Ciptaker dicabut," katanya. 

Politikus PKS itu menambahkan, dirinya yakin bahwa cara-cara yang lebih elegan dan beretika bisa dipilih oleh massa untuk menyatakan pendapat ketimbang merusak fasilitas negara dan berbuat onar. 

"Saya menghargai tuntutan yang diajukan terkait keberatan massa aksi soal pengesahan UU Ciptaker, namun malah ada segelintir orang yang sengaja memprovokasi dan membuat onar. Kami sudah siap berdialog dan siap menerima serta mendukung aksi rekan-rekan," ujarnya. 

Pihaknya belum mendata sejumlah kerusakan yang dialami pada isinden itu.

Demikian pula dengan laporan terkait dengan peserta yang mengalami luka-luka.

"Ada beberapa memang yang terkena gas air mata. Saya tegaskan, gedung ini tidak akan tutup dengan adanya aksi ini. Kami secara institusi tidak akan terpengaruh dengan aksi yang onar seperti ini," pungkas dia. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved