Yogyakarta

Peneliti UGM Kembangkan Mikroalga untuk Bahan Bakar Biojet

Kandungan lipid dan karbohidrat sebagai sumber bahan bakar layaknya senyawa karbon ini ternyata menarik minat perusahaan Jepang dan badan penelitian J

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
riset pengembangan mikroalga sebagai bahan bakar biojet 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tim peneliti UGM mengembangkan mikroalga sebagai sumber bahan bakar alternatif ramah lingkungan.

Riset ini telah dilakukan sejak 2018 dan merupakan kolaborasi antar peneliti dari Fakultas Biologi, Fakultas Teknik, dan Pusat Studi Energi UGM.

Tujuan penelitian ini ialah untuk memanfaatkan potensi mikroalga di perairan Indonesia yang jumlahnya cukup melimpah dan belum teridentifikasi.

Kandungan lipid dan karbohidrat sebagai sumber bahan bakar layaknya senyawa karbon ini ternyata menarik minat perusahaan Jepang dan badan penelitian Jepang untuk bekerja sama.

Dua orang peneliti UGM, Dr. Eko Agus Suyono dari Fakultas Biologi UGM dan Prof. Dr. Arief Budiman dari Fakultas Teknik, serta Perusahaan dari Jepang (Euglena Co., Ltd) telah ditunjuk oleh badan penelitian dan pengembangan nasional Jepang, NEDO atau New Energy and Industrial Technology Development Organization: Japanese National Research and Development Agency untuk pengembangan Teknologi Produksi Bahan Bakar Biojet dengan Teknologi berbasis Mikroalga.

Pakar UGM Sebut Penggunaan Remdesivir Hanya untuk Kondisi Darurat

Eko Agus Suyono menuturkan proyek kerja sama UGM dan Jepang ini akan mengembangkan mikroalga Euglena sebagai bahan bakar pesawat terbang yang bisa diproduksi secara massal.

"UGM selama ini terus mengoleksi mikroalga lokal yang hidup di lingkungan alam Indonesia dan memilih strain yang tumbuh paling efisien dalam kondisi cuaca di Indonesia. Bahkan UGM juga telah mengevaluasi kandungan dan sifat lemak dan minyak yang terakumulasi pada mikroalga terpilih," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (5/10/2020).

Menurutnya, mikroalga ini potensial sebagai bahan bakar pesawat terbang karena sumbernya dari organisme hidup, yang mana tingkat produktivitasnya tinggi, cepat panen, kaya sumber bahan bakar nabati, hemat lahan, dan bisa menyerap CO2.

Tim peneliti UGM bekerja sama dengan perusahaan Jepang Euglena Co., Ltd dalam riset pengembangan mikroalga sebagai bahan bakar biojet.
Tim peneliti UGM bekerja sama dengan perusahaan Jepang Euglena Co., Ltd dalam riset pengembangan mikroalga sebagai bahan bakar biojet. (Istimewa)

Untuk melakukan pengubahan kandungan mikroalga menjadi sumber bahan bakar, Eko mengatakan tahap ekstraksi dilakukan dengan melakukan proses isolasi dan optimasi kultivasi strain lokal, lalu dilanjutkan dengan identifikasi kandungan senyawa.

Selanjutnya, teknologi proses konversi untuk menjadi bahan bakar nabati hampir sama dilakukan seperti teknologi pada bahan bakar minyak dan gas. “Jadi pada dasarnya sama dengan senyawa untuk migas,” katanya.

Roket Perseverance Penjelajah Mars, Baru Mendarat Lagi di Bumi pada Tahun 2031

Dosen Fakultas Biologi UGM ini menyebutkan Euglena merupakan salah satu spesies mikroalga yang mampu menyerap CO2 melalui fotosintesis dan tumbuh dengan menyimpan karbon sekaligus menghasilkan oksigen.

Adapun karbon yang diserap oleh Euglena terakumulasi sebagai lemak dan minyak di dalam sel.

“Dengan proses kimiawi, Euglena dapat mengubah lemak dan minyak menjadi berbagai jenis karbohidrat yang digunakan untuk biodiesel dan biojet untuk pesawat terbang yang berkelanjutan,” terangnya.

Dalam proyek ini, lanjut Eko, pihaknya akan menggunakan CO2 yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga batu bara yang dapat digunakan untuk bahan baku proses fotosintesis Euglena yang diisolasi dari Indonesia, yakni di Yogyakarta dan Kalimantan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved