Kisah Inspiratif
Warga Bantul Berhasil Membuat Media Tanam Alternatif dari Olahan Sampah Plastik
Selain dapat menjadi media tanam alternatif, menanam menggunakan sampah plastik, dinilai lebih ramah lingkungan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Ia mengaku baru memulai menanam sayuran di pot dengan media sampah plastik selama satu bulan.
Ide awalnya, aku dia, terinspirasi dari seorang teman yang belajar dari professor pertanian.
Ia akhirnya mulai mencoba mengaplikasikan di Bantul.
Ke depan, menurutnya, budidaya itu akan terus dikembangkan.
Sebab, kata Waluyo, nutrisi yang terbuat dari rendaman dan penyulingan sejumlah kulit buah dan serabut kelapa itu, dinilai sangat bagus.
Jika diaplikasikan dalam tanah, menurut bapak lima anak itu, dapat memperbaiki kualitas kandungan unsur hara tanah, membantu pertumbuhan tanaman, hingga mempercepat tumbuhnya buah.
"Jadi fungsinya seperti pupuk. Malah dengan nutrisi ini, petani lebih irit dibandingkan dengan harga pupuk yang sekarang mahal," tuturnya.
• Maksimalkan Waktu Selama Pandemi, Imanina Atsari Sukses Kembangkan Tanaman Hidroponik
Istri Waluyo, Suminem menambahkan, nutrisi hasil olahan itu bukan hanya bermanfaat untuk tanaman saja.
Tetapi sebenarnya bagus juga untuk peternakan dan perikanan, karena sifatnya alami.
Ia mengaku menanam sayuran dengan media sampah plastik, karena ingin mencoba, ternyata hasilnya cukup bagus.
Selain dapat menjadi media tanam alternatif, menanam menggunakan sampah plastik, dinilai lebih ramah lingkungan.
Sebab, dapat mengurangi limbah plastik rumah tangga sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan.
"Ini bebas polusi. Tidak kotor. Soal penyiraman cukup disemprot dengan air nutrisi saja," ujar dia. (TRIBUNJOGJA.COM)