Gunungkidul
Efek Pandemi, Bantuan Dropping Air di Pihak Ketiga di Gunungkidul Minim
Meski saat ini sudah mulai peralihan ke musim penghujan, namun proses distribusi (dropping) air bersih di Kabupaten Gunungkidul masih berlangsung. Pro
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Meski saat ini sudah mulai peralihan ke musim penghujan, namun proses distribusi (dropping) air bersih di Kabupaten Gunungkidul masih berlangsung. Proses ini dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, BPBD Gunungkidul juga mengandalkan bantuan air bersih dari pihak ketiga. Namun Ketua Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengungkapkan tahun ini tergolong minim.
"Berdasarkan laporan yang masuk ke kami, baru ada 2 lembaga yang menyalurkan bantuan air bersih," kata Edy pada wartawan, Senin (05/10/2020).
Padahal pada tahun sebelumnya, BPBD Gunungkidul mencatat ada belasan bantuan air bersih dari berbagai lembaga.
Bantuan tersebut disalurkan melalui BPBD Gunungkidul pada masyarakat yang mengajukan permohonan.
• Masa Kampanye, Pemkab Gunungkidul Minta Protokol Kesehatan Dipatuhi
Edy menjelaskan, situasi pandemi jadi salah satu penyebab minimnya bantuan pihak ketiga.
Tak hanya itu, jadwal dropping yang mundur dibandingkan tahun sebelumnya juga turut mempengaruhi.
"Kalau tahun lalu kan bulan Mei sudah dropping, tapi kali ini baru mulai bulan Juli," jelasnya.
Meski bantuan pihak ketiga minim, hingga akhir September lalu BPBD Gunungkidul sudah menyalurkan total sekitar 5 juta liter air ke masyarakat.
Air tersebut didistribusikan dengan 1.112 tangki, masing-masing berisi 5 ribu liter air.
Ada pun wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan sampai saat ini mencapai 14 kapanewon, dengan warga terdampak sekitar 128.838 jiwa.
Namun begitu, Edy memastikan anggaran dropping air bersih masih cukup hingga Desember ini.
• Alami Kekeringan, 2 Dusun di Girisekar Panggang Bergantung pada Dropping Air
"Kemarau tahun ini kan cenderung pendek, dampaknya juga tak begitu luas," katanya.
Salah satu lembaga yang menyumbangkan bantuan air bersih adalah Badan Pusat Statistik (BPS) Gunungkidul.
Bantuan tersebut sudah disalurkan ke masyarakat lewat BPBD.
Kepala BPS Gunungkidul Eltri Bakti menyampaikan pihaknya menyumbangkan sebanyak 116 tangki air bersih.
Bantuan tersebut berasal dari donasi pada pegawai BPS dan alumni Akademi Ilmu Statistik angkatan 26 dan 30.
"Kami harap bantuan yang diberikan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan," kata Eltri lewat keterangannya pada wartawan.(TRIBUNJOGJA.COM)