Penanganan Covid

Ciptakan Keran Air Otomatis, Bian dan Hazel Siswa SMPN 2 Klaten Ingin Bantu Cegah Covid-19

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak 7 bulan terakhir tidak serta merta mematikan kreativitas para siswa. Namun, justru bisa menumbuhkan kre

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
Dua siswa SMPN 2 Klaten, Febrian Abidimas Wijayaka alias Bian dan Nathanael Hazel Christian Yogabrata alias Hazel saat memperlihatkan kran air otomatis ciptaannya, Senin (5/10/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak 7 bulan terakhir tidak serta merta mematikan kreativitas para siswa.

Namun, justru bisa menumbuhkan kreativitas dari para siswa meski mereka tidak belajar tatap muka.

Contohnya saja, dua siswa SMPN 2 Klaten, Jawa Tengah yang berhasil menciptakan keran air otomatis tanpa sentuh.

Adapun dua siswa ini bernama Febrian Abidimas Wijayaka alias Bian.

Saat ini, Bian tercatat sebagai siswa kelas VIII B di SMPN 2 Klaten.

Warung Mie Ayam di Klaten Ini Setiap Hari Diserbu Pembeli Karena Harganya Hanya Rp3000

Lalu, Nathanael Hazel Christian Yogabrata alias Hazel yang merupakan siswa kelas VII B di SMPN 2 Klaten.

Kepada awak media, Bian dan Hazel bercerita jika awal mula terbesit ide membuat keran air tanpa sentuh itu sejak awal kemunculan Covid-19 di Klaten.

Keduanya menilai jika, sarana cuci tangan yang masih ada di tempat-tempat umum saat itu masih banyak secara manual.

Hal, dirasa berpotensi sebagai celah penyebaran Covid-19 di Klaten.

"Lalu setelah diskusi dengan guru akhirnya kami buat keran air otomatis ini," ujar Bian dan Hazel.

Prinsipnya, kata dia, keran air otomatis yang ia buat tidak perlu memegang kran air saat mencuci tangan.

"Dengan mengurangi sentuhan tersebut, persebaran dan penularan Covid-19 bisa dicegah," paparnya.

Wisatawan Lokal Nikmati Sensasi Perahu Wisata di Rawa Jombor Klaten

Keran air otomatis buatan Bian dan Hazel terdiri dari berbagai komponen yang bersumber dari tenaga listrik.

Untuk komponen, mulai dari sensor infrared, LED, resistor, solid state relay (SSR), transistor tip 32 C, kran air dan beragam alat lainnya.

Cara kerja keran otomatis ini yakni menggunakan sensor yang bisa mendeteksi pantulan cahaya pada saat tangan didekatkan ke sensor yang berada di bawah kran.

Lalu, kemudian lampu indikator menyala dan katup valve terbuka sehingga air dapat keluar secara otomatis.

Sementara itu, Wakil Kepala SMPN 2 Klaten, Tonang Juniarta, mengatakan jika kran air buatan dua siswanya ini, hingga saat ini sudah terpasang di 21 sekolah yang ada di Kabupaten Bersinar.

"Totalnya sudah ada 43 kran yang terpasang disekolah dan instansi pemerintah di Klaten. Termasuk di sisi kiri dan kanan pendapa Pemkab Klaten," ujarnya.

Ia merinci, untuk saat ini, pihaknya sudah memiliki ruang produksi untuk mengembangkan keran air otomatis tersebut.

Dalam sepekan, keran air otomatis ini diproduksi sebanyak dua kali saja.

Yakni, pada hari, Selasa dan Sabtu mulai pukul 08.00 sampai pukul 12.00.

"Untuk produksi kita sudah punya lab, cukup luas dan nyaman bagi anak-anak untuk mengembangkan bakatnya," jelasnya.

Selain itu, ia juga menyebut jika, keran air otomatis tersebut juga bisa dipesan secara massal.

Pihaknya mematok harga satu keran air otomatis sebesar Rp.500 ribu.

Pjs Bupati Dorong Pejabat di Klaten Jadi Agen Protokol Kesehatan Covid-19

Harga tersebut sudah termasuk dengan biaya pemasangan dan biaya perawatan yang akan dilakukan secara berkala.

Menurutnya, untuk setiap pemesanan, pelanggan harus bersedia menunggu sekitar satu minggu keran otomatis dibuat sesuai dengan pesanan saja.

Ia pun menambahkan jika, keran air otomatis ini sudah delapan kali mengalami perbaikan.

"Ini sudah pengembangan yang kedelapan dan akan terus kita kembangkan," imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Wardani Sugiyanto, menyambut gembira inovasi yang berhasil diciptakan oleh dua siswa SMPN 2 Klaten tersebut.

"Kita apresiasi inovasi dari anak-anak ini. Meskipun secara motorik ini baru ranah modifikasi, tapi ini sudah luar biasa. Karena manfaatnya yang mampu menjawab kebutuhan selama pandemi Covid-19," ucapnya.

Selain itu, kata Wardani, keran air otomatis yang diciptakan oleh Bian dan Hazel tersebut dari segi harga tergolong murah dan juga bisa menghemat air.

"Saya harap sekolah dasar dan sekolah menengah di Klaten harus memanfaatkan ini agar bisa dipasang satuan-satuan pendidikan," harapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. Tribunjogja.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu 3M:

- Wajib memakai masker
- Wajib menjaga jarak dan menghindari kerumunan
- Wajib mencuci tangan dengan sabun

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved