Serap Aspirasi Pedagang Kecil, Danang Wicaksana Sulistya Punya Solusi Permasalahan Usaha Mikro

Calon Bupati Sleman nomor urut 1 Danang Wicaksana Sulistya (DWS) mendapatkan aspirasi dari pedagang di pusat jajan serba ada (Pujasera) Denggung

ist
Calon Bupati Sleman nomor urut 1 Danang Wicaksana Sulistya (DWS) mendapatkan aspirasi dari pedagang 

"Kan, paling yang lihat status (WA) cuma pelanggan yang kebetulan nyimpen nomor hp saya, Mas. Diluar itu kan enggak. Saya pengenya nambah pembeli, syukur- syukur bisa jadi langganan," timpal Ratno.

Senada dengan Suharti dan Ratno, Suhatmi (55) yang berjualan nasi kuning di sebelahnya pun mengeluhkan hal yang sama.

Suhatmi mengaku, sebelum pandemi Covid-19 terjadi, dirinya bisa mendapat penghasilan rata-rata Rp150 ribu sampai Rp200 ribu setiap hari. Namun kini dirinya hanya bisa membawa pulang uang Rp.50.000,00 setiap harinya.

"Dulu tiap hari bisa masak nasi tiga sampai lima kilogram. Kalau sekarang, masak dua kilo saja harus telaten le nungguin sampai siang biar bisa laku semua, Mas," kata Suhatmi.

Disinggung mengenai harapanya, mereka bertiga sama-sama berharap agar Pandemi Covid-19 segera berakhir dan pasar kembali ramai dikunjungi pembeli.

Selain itu, mereka berharap ada pihak baik dari pemerintah ataupun swasta yang mau memberi pelatihan soal cara pemasaran dalam jaringan (daring) atau online untuk memperluas jangkauan pemasaran disamping tetap menjalankan penjualan luar jaringan (luring) atau offline.

"Yang online-online itu lho, Mas. Yang le jualan bisa pakai HP apa laptop. Jadi nggak harus ngandelin pemasukan dari pembeli yang datang ke pasar. Tapi kalau bisa, yang ngajarin orangnya harus yang telaten. Soalnya, yang bakal diajarin kan orang- orang tua kayak kita. Nggak bisa cepet nangkep seperti yang masih muda-muda," ujar Suhatmi berharap.

Menanggapi keluhan Yuli, DWS mengaku dapat memahami apa yang dirasakan para pedagang kecil.

Menurut dia, sepinya pembeli selama masa pandemi juga membuat beberapa pedagang di pasar-pasar tradisional mengeluh.

Menurut DWS, akibat omzet pejualan yang anjlok membuat penghasilan mereka menurun drastis dan mengakibatkan para pedagang tersebut kesulitan memenuhi kebutuhan sehari- hari.

Saat berkunjung ke Pasar Pakem dan pasar tumpah (Pon dan Legi) yang menempati terminal Pakem, DWS juga menyerap berbagai keluhan pedagang.

"Meskipun belum semua pasar saya kunjungi, namun ini bisa jadi sampel. Harapan para pedagang kecil itu cenderung sama, persoalan omzet dan permodalan," kata DWS.

Bersama Agus Choliq calon wakilnya, DWS mengaku optimistis dapat mengentaskan para pedagang kecil dari persoalan yang membelit.

Menurut dia, pengalaman Agus Choliq yang bertahun-tahun menangani UMKM dan BUMDES dapat menjadi solusi persoalan yang dihadapi para pedagang kecil.

Terkait prasarana pendukung fasilitas, DWS menyebut solusinya tidak terlalu sulit. Namun terkait dengan kemudahan akses permodalan, dia mengaku harus melakukan kajian terlebih dahulu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved