Yogyakarta

BBY Gelar Pameran Seni Rupa Virtual 'Sugi Ora Nyimpen' untuk Kenang Sosok Jakob Oetama

Kurator pameran virtual, Sanjaya Kuss Indarto mengatakan, dipilihnya angka 88 untuk jumlah seniman yang mengikuti pameran sebagai bentuk penghormatan

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Ari Nugroho
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Selamat Jalan Jakob Oetama, 27 September 1931-9 September 2020. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Untuk mengenang sosok Jakob Oetama (JO) sebagai tokoh pers di Indonesia yang meninggal dunia pada Rabu (09/09/2020) lalu, sejumlah seniman menggelar pameran seni rupa virtual di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), jalan Suroto, kota Baru, kota Yogyakarta pada Minggu (27/09/2020).

Pameran sekaligus memperingati hari ulang tahun tokoh yang lahir pada (27/09/1931) silam.

Kegiatan diikuti sebanyak 88 seniman rupa yang berasal dari wilayah Yogyakarta, Bandung, hingga Solo.

Kurator pameran virtual, Sanjaya Kuss Indarto mengatakan, dipilihnya angka 88 untuk jumlah seniman yang mengikuti pameran sebagai bentuk penghormatan bagi sosok JO yang tutup usia di umur 88 tahun.

Mengenang Jakob Utama dalam Dunia Perbukuan

"Pameran virtual dipersembahkan untuk mengenang sosok almarhum. Di mana angka 88 sebagai simbolis usia beliau saat meninggal dunia. Sedangkan, tema 'Sugi Ora Nyimpen' mewakilkan kepribadian JO semasa hidupnya yang dermawan dan filantropi meskipun sebagai orang berada," jelasnya melalui live streaming via instagram pembukaan pameran 'Sugi Ora Nyimpen' pada Minggu (27/09/2020).

Nantinya, dari 88 seniman akan menampilkan sebanyak 89 karya yang dipertunjukan secara daring meliputi lukisan, komik, karikatur, hingga rajutan.

Kebanyakan hasil karya seniman rupa menggambarkan mimik wajah hingga keseharian JO selama ia hidup.

Satu di antaranya lukisan milik seniman bernama Valentinus Romy Iskandar.

Dimana, dalam lukisannya terlihat sosok senyum khas JO lengkap dengan kaca matanya serta di bagian belakang (back ground) terdapat warung yang bertuliskan soto Kadipiro dan logo surat kabar harian kompas.

"Dalam lukisan ini berceritakan tentang sosok JO yang sederhana. Meskipun memiliki perusahaan media terbesar di Indonesia dirinya tak pernah memperlihatkan kemewahan terlihat dari makanan yang disukainya. Satu di antaranya soto Kadipiro saat berkunjung ke Yogyakarta menjadi tempat yang harus didatanginya," ungkapnya.

Menafsirkan Jurnalisme Fakta dan Makna Jakob Oetama

Ia pun mengatakan, dengan adanya kegiatan sebagai bentuk penghormatan yang diberikan kepada sosok JO yang selama hidupnya memberikan ruang terutama bagi seniman rupa.

"Beliau sangat akrab dengan lika-liku hidup seniman. Keberadaan Bentara Budaya Yogyakarta ini sebagai saksi bagaimana pedulinya beliau kepada seniman. Karena, beliau salah satu orang yang berjasa mendirikan gedung ini," ujarnya.

Pameran Seni rupa virtual ini direncanakan akan berlangsung mulai 27 September 2020 hingga 10 Oktober 2020 yang disiarkan secara daring melalui instagram live akun @sanjayaindarto pada pukul 18.30 WIB. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved