Pendidikan

Mengenang Jakob Utama dalam Dunia Perbukuan

Selain dikenal sebagai sosok yang akrab dengan jurnalisme, JO sebutan populernya juga pribadi yang rutin melahap berbagai buku bacaan.

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Suasana diskusi daring bertajuk Mengenang Jakob Utama: Telusur Jejak Sang Pembaca yang disiarkan melalui daring seperti dilihat Kamis (17/9/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kurang lebih telah sepekan Jakob Oetama (JO) wafat di usia 88 tahun pada Rabu (9/9/2020) lalu.

Selain dikenal sebagai sosok yang akrab dengan jurnalisme, JO sebutan populernya juga pribadi yang rutin melahap berbagai buku bacaan.

Maka tak salah, jika aktivitas dan profesinya berkelindan dengan khazanah perbukuan.

Salah satu bentuk kepedulian JO pada dunia literasi dan perbukuan diwujudkannya dengan mendirikan berbagai penerbitan.

Gramedia Pustaka Utama, Penerbit Kompas, Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) dan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) adalah beberapa raksasa penerbitan di Indonesia yang lahir di bawah kepemimpinan Jakob sebagai pendiri Kompas Gramedia (KG).

Menafsirkan Jurnalisme Fakta dan Makna Jakob Oetama

Aktivitas membaca bagi seorang JO adalah menu wajib yang mesti dipenuhi.

Sebagai seorang wartawan sekaligus pebisnis, membaca adalah kunci bagi dirinya untuk memenuhi dahaga intelektualitas.

"Bahan bacaan pak Jakob sangat kaya sekali. Semisal saat dia tahu buku Francis Fukuyama yang The End of Histori dia baca, karya Yuval Noah Harari juga," kata Sindhunata, penulis cum rohaniawan dalam diskusi bertajuk Mengenang Jakob Utama: Telusur Jejak Sang Pembaca yang disiarkan melalui daring seperti dilihat Kamis (17/9/2020).

Romo Shindu menyebut, selain tertarik pada khazanah sosial politik semacam tulisan-tulisan kepunyaan Anthony Giddens dan Samuel P Huntington, JO juga punya minat yang lebih terhadap karya sastra utamanya kitab Yunani klasik.

"Dia juga seorang yang relevan dengan bahan bacaan, artinya tidak membaca dengan minat khusus pada ideologi tertentu, namun selalu mengikuti perkembangan zaman dan meminati apa yang tengah marak pada zaman itu," kata Romo Sindhu.

Pemakaman Jakob Oetama di TMP Kalibata, Jusuf Kalla : Beliau Tokoh Media yang Hebat

Romo Shindu yang telah mengenal JO sejak 1977 saat pertama kali menakdi wartawan Kompas berpendapat, JO juga dikenal sebagai pribadi yang mengutamakan bahan bacaan kritis dan kerap menanyakan wartawan soal buku bacaan.

Wajar memang, JO adalah sosok yang dikenal akrab dengan para wartawan Kompas.

"Sering memperingatkan wartawan bahwa aktivitas membaca buku juga harus kritis dan punya dasar dalam memilihnya," ujar dia.

Meski tidak pernah menerbitkan hasil tulisannya sendiri secara komersial, namun beberapa tulisan JO banyak tersebar di berbagai medium.

Dia juga kerap menulis kata pengantar dalam beberapa buku yang diterbitkan oleh jajaran penerbit grup Kompas Gramedia (KG).

"Di Yayasan Basis dalam sebuah seminar juga saya pernah baca tulisan pak JO. Di beberapa tajuk Kompas juga kerap menulis. Dia memang tidak punya banyak waktu, namun lisannya sudah seperti tulisan," imbuh Sindhunata.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved